TUJUH : TARUHAN

1.4K 160 315
                                    

"Siapapun pasti akan marah dijadikan bahan taruhan, termasuk dirinya sendiri."

🌻🌻

Sepanjang koridor Ali tidak henti-hentinya memikirkan ucapan Andara di kantin. Bermula Fino menyuruhnya ke perpustakaan sekaligus memanggil Rama di kantin karena jam pelajaran akan segera dimulai, kebetulan kelasnya akan mengadakan ujian.

Flashback.

Ali melihat dari kejauhan situasinya mendadak serius, raut wajah Rama dan Kaffa begitu kesal sedangkan Andara memasang wajah melas.

"Seharusnya lo menghargai setiap orang yang peduli. Bukan mendengarkan orang yang ingin menjatuhkan. Lo mau ikut taruhan itu, sedangkan lo baru sembuh, jangan gila, Dara. Gue bakal cari si Syakira," putus Rama. 

"Eh-jangan, Ram, mau ngapain?" sergah Resya. 

"Mau batalin pertaruhan konyol itu." 

Ali masih mencoba nyimak dari posisinya saat ini, sejujurnya dia penasaran mengenai pembahasan keempat orang itu.

"Sekarang gini, kalian semua tau 'kan, alasan Dara ingin ikut kompetisi antar sekolah? Dara harus mendapatkan mendali emas dalam kompetisi itu." Andara memberikan pengertian kepada Rama dan Kaffa. 

"Oke, kalau gitu lo harus melepaskan Ali, dan kembali ke pilihan pertama," usul Kaffa, "gue gak setuju kalau lo mengorbankan kesehatan demi orang kayak dia." 

"Enggak bisa!" tolak Andara. 

"Kenapa?" selidik Kaffa. 

"Dara itu suka sama Ali, gak mungkin Dara ngejauhin Ali." Pernyataan bodoh yang belum pasti kebenarannya, tetapi mampu membuat semua orang bergeming, termasuk Ali yang mendengarnya dari kejauhan. 

"Lo beneran suka atau hanya penasaran?" selidik Rama. 

"Dara beneran suka kok sama Ali." 

Flashback off. 

"Ali, kok jahat sama Kira." Suara manja itu mengusik pendengaran Ali. 

Ali hanya menghembuskan napas gusar, dia sangat risih bertemu gadis itu selama 2 tahun ini. Gadis itu mengerucutkan bibirnya. Menggelikan, bukannya terlihat gemas malah membuat Ali gondok setengah mati. "Pergi dari hadapan gue, sekarang!" tegasnya. 

"Kalo di deketin Dara aja mau, kenapa sama aku gak mau?" Syakira bertanya dengan nada dibuat manja. 

Menghadapi cewek seperti Syakira memang membutuhkan banyak pengendalian emosi, karena bisa-bisa Ali sudah kalap dan melakukan sesuatu di luar batasan. Tidak mungkin Ali menonjok cewek itu atau menghajarnya. 

"Gue minta sama lo, jauhin gue dan kehidupan gue. Muak gue ngeliat muka lo lagi! Lo seharusnya ngaca, apa lo pantas mendapatkan gue dengan sikap seperti ini? Dan lo juga seharusnya tau diri ketika gue gak mau deketin lo, tandanya emang lo gak pantes buat gue. Pertama kalinya gue ngomong panjang sama lo, Kir, gue harap ini menjadi yang pertama dan terakhir." sarkas Ali, monohok hati Syakira. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang