"Dia sudah melayani mu sangat lama Athala, kenapa kau begitu?". Potong Angela tegas, sepertinya sahabatnya itu sedang dalam krisis kepedulian akan hidupnya.
Manik emas gadis berjubah itu, menoleh pada Angela dengan sorot kesedihannya yang mendalam.
"Aku rasa, aku hanya menjadi beban bagi nya. Dia melayani ku karena terikat kontrak darah, dia— tidak bahagia bersama ku". Entah kenapa, rasanya sesuatu dalam diri Athala terasa sakit. Ia tidak tahu darimana asalnya, hanya saja... Hatinya terasa sesak.
Dengan sabar Angela menemani Athala dalam kesedihan gadis itu, mendengarkan segala keluh kesah nya dan menjadi menompang saat Athala hendak terpikir untuk menyerah akan hidupnya sendiri.
Perlahan, Angela meraih satu tangan sang Wizard dan menggenggamnya erat dalam kehangatan. Manik biru Angela terlihat seakan bersinar lembut dengan senyuman yang teduh.
"Lakukan lah apa yang terbaik, tapi lau harus ingat untuk memikirkannya sungguh-sungguh Athala. Jangan gegabah oke?".
Athala menunduk, mengangguk kecil sebelum memeluk sahabatnya itu erat.
🌙
Tok tok tok.
"Ah, ada apa Alaric? Tumben kau menemui ku".
Alaric berdiri tegap, membungkukkan badannya sesaat sebagai tanda penghormatan pada sang Alpha Silverwolf Pack.
Pria bersurai hitam kelam itu terlihat rapi seperti biasa mengenakan jas sebagai pakaian resmi nya menjadi Butler Wizard Silverwolf Pack. Manik merah Alaric menelisik, menatap hormat pada gadis dihadapannya.
"Maaf menganggu anda Alpha Angela, apakah Anda tahu dimana Nona Athala? Dia tidak kembali ke kamarnya". Jelas pria itu pada Angela yang berdiri dengan bersidekap didepan dada seakan-akan tahu dengan kedatangannya.
Angela tersenyum. "Oh Athala? Dia disini sekarang. Ada apa kau mencari nya?".
Pria itu tertunduk sesaat, menatap Angela dengan manik merahnya yang datar. "Bisakah saya membawa Nona Athala kembali? Saya takut jika anda dan Alpha James akan terganggu—".
"Ah tidak apa-apa, santai saja. Athala boleh tidur di kamar lain disini". Potong Angela cepat, ia sepertinya ingin melihat kegigihan Alaric.
Lagi-lagi pria itu menunduk hormat, kali ini dengan satu tangan yang terangkat di dada sebagai hormat nya seorang Butler.
"Nona Athala pasti kelelahan, tolong biarkan saya—".
"Aku bilang tidak apa-apa kan Alaric? Dia sudah tidur, kau bisa menemuinya lagi besok". Tegas Angela seakan memotong paksa agar percakapan mereka tentang Athala segera selesai.
Alaric diam, pria itu lagi-lagi tersenyum sangat tipis dan menunduk hormat pada Angela, memohon pamit. Sesaat pria itu berbalik, dan berjalan beberapa langkah, tubuh tegapnya terhenti.
"Tadi aku dan Athala, membicarakan tentang penghentian mu sebagai Butler nya". Angela tersenyum, sengaja mengungkitnya untuk melihat reaksi dari Alaric jika pria itu tahu.
"Mungkin kau akan senang, karena sebentar lagi kau akan dibebaskan dari segala tugas mu melayani Athala".
🌙
Keesokan pagi nya...
Ceklek.
"Loh Alaric? Sedang apa kau disini pagi-pagi sekali?". James yang baru saja membuka pintu, sangat terkejut melihat keberadaan pria tinggi berpakaian rapi yang berdiri tegap di depan pintu kamarnya.
YOU ARE READING
Moonlight [ REVISI ]
Fantasy#3 werewolf Agustus 2019 #3 werewolf Desember 2019 "Kau tidak bisa menghindari takdir, apa kau masih tidak mengerti bahwa kita terikat?" "Tidak, aku tidak pernah percaya hal semacam itu." "Sampai kapan kau akan menghindari ku? Apa kah aku tidak lebi...
✨ Extra Part 7 ✨
Start from the beginning
![Moonlight [ REVISI ]](https://img.wattpad.com/cover/172839518-64-k72553.jpg)