Lagipula, dia ini penjahat yang sudah tobat, masa' aku segitu teganya membiarkan dia sendirian?
Cewek ini meski baru berumur 19 tahun, sudah punya gelar professor sejak masih berumur 15 tahun. Sehari-hari, dia tampak seperti dokter pada umumnya, jago soal penyakit dan obat, tapi sebetulnya, seperti yang telah kuceritakan pada Bella, dia punya kemampuan terlarang tentang rekayasa genetika. Atau dengan kata lain, menciptakan monster.
Kedengaran ngibul banget, ya? Ya, itu cuma spekulasi, sih. Karena Aihara sendiri juga nggak begitu tahu tujuan pekerjaannya.
Yups! Benar, banget, Aihara ini mantan partner mereka, si organisasi gila itu. Cerita tentangnya akan ada di bab tersendiri. Jadi terus simak petualangan kami, ya!
Setahun kemudian, aku dapat informasi dari informan kesayanganku, kalau ada ahli sandi yang diam-diam suka membantu kepolisian. Itu info menarik, karena kurasa dia akan berguna bagi penyelidikan, aku pun memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentangnya, dan aku kaget saat tahu dia adalah anak inspektur Dahlan Rahady, Shabella Rahady, atau dengan kata lain, my Childhood selama setahun!
Sayang banget dia nggak inget aku. Gadis ini banyak berubahnya, padahal dulu waktu masih kecil dia ini imut banget, sukanya teriak-teriak sambil bilang, 'Lengga! cepat kecinii..' dengan lidah cadelnya. Aku selalu senyum-senyum sendiri kalau inget muka imutnya itu. Akan tapi sepertinya, sekarang dia sudah berubah jadi anak yang lebih pendiam.
Walaupun aku masih bisa menangkap mimik samarnya, tetap aja aku nggak suka dia yang seperti itu. Hem, aku jadi penasaran apa yang sudah terjadi padanya 13 tahun terakhir ini. Okelah, lain kali pasti akan ku cari tahu.
Bella sekarang pakai jilbab, itu berita yang bagus karena itu tandanya Bella mulai tertarik dengan agama. Awal-awal aku rada takut untuk menyapa dia secara langsung, takut menggoyahkan pendiriannya. Akan tetapi rupanya dia sudah punya pemahaman yang bagus tentang batasan antar lawan jenis, dia tetap berbicara denganku meski nggak sering-sering menatapku, dia lebih
sering menatap sekitar, tutur lakunya juga alami dan nggak dibuat-buat, tapi tetap menjaga.
Itu kabar bagus buatku karena aku nggak perlu khawatir akan ada perempuan yang tiba-tiba memelukku lagi. Atau perempuan yang akan mengatai sombong saat aku nggak menyambut jabat tangannya. Sstt! Jangan keras-keras ya, perempuan itu tuh, nggak lain ya si Ai, si anak sinis itu. Dia ini nggak punya agama, jadi wajar kalau nggak tahu hal-hal yang begituan.
Yah, aku maklum sih, tapi aku akan terus mencoba untuk membuatnya mengerti tentang prinsipku ini, syukur-syukur, bisa membuatnya mau punya agama. Seenggaknya dia akan punya pegangan hidup yang menyelamatkannya dari jurang keputusasaan.
Oke, cukup sekian perkenalannya. Aku, Rengga Dirmana, saksi pembantaian keluarga polisi, undur diri.
****************
Gila. Aku beneran udah gila.
Apa yang kupikirkan sehingga cowok ganteng sepertiku mau-maunya diajak pergi kerumah cewek? Hoi, gadis ini pasti sudah gila. Apa dia nggak melihat matahari yang sudah tinggal cahayanya itu? apa dia nggak ngerasa gimana.. gitu, malem-malem ngajak cowok pergi kerumahnya?
Oke, oke. Kita emang pakai mobil, dengan SIM yang tertidur rapi di dompet, seharusnyaaku nggak usahkuatir akan ditilang gara-gara
mengemudikan mobil milik Agen Aryani. Tapi mengemudi dengan cewek disampingku, ditambah arah tujuan kami sekarang, aku merasa kayak cowok yang mau ngelamar anak orang.
Tadi, begitu melihat Ai beranjak ikut masuk ke dalam mobil, perasaanku bak dicelup es yang menyegarkan. Hah, aku tertolong. Nggak kebayang kan? Bagaimana nasibku kalau hanya kami berdua yang ada didalam mobil? Yakin, sampai dirumahnya aku pasti langsung dicaplok sama bapak Dahlan dan diinterogasi habis-habisan kayak penjahat.
YOU ARE READING
Countdown to Zero : 3
Teen FictionShabella Rahady, kriptolog labil kalem tapi sadis dengan kehidupan normal tiba-tiba mendapatkan pesan aneh dari akun bernama Rengga Dirmana. Seorang peneliti kasus yang narsis yang selalu mengaku sebagai detektif. Pesan tersebut sangat aneh, pesan y...
Part Five: Rengga Dirmana
Start from the beginning
