Part 18 - Hope

24.2K 2K 67
                                    

Di Publish pertama kali di Wattpad pada 4 Juni 2019 dan direpublish kembali pada 14 Maret 2021
==========

Secepat ini Babang Daniel comeback. Seneng kan kamuuh??
Vote lah 😝
****

Somethin' must've gone wrong
in my brain
Got your chemicals all in my veins
Feelin' all the highs, feelin' all the pain.
Just like nicotine, heroin, morphine
Suddenly, I'm a fiend and
you're all I need.
~Never be the Same - Camila Cabello~
****

Amandha POV

"Apa? Pergi dinas ke Jakarta? Aku mau ikut." Seruku pada Daniel. Sambil tetap memakan sarapannya Daniel menggeleng.

"No, Amandha. Aku hanya sebentar. Lagipula kamu sedang hamil, tidak baik jika kamu harus melakukan perjalanan lama menggunakan pesawat." Ucapnya. Membuatku mendengus kesal.

"Oh, jadi kamu mau enak-enak begitu bertemu dengan Adelia tanpa kehadiranku, begitu?" Sindirku.

Daniel menghentikan kegiatan menyantap sarapannya. Ditaruhnya alat makannya di piring lalu kedua matanya mulai menatapku serius.

"Kenapa harus membawa Adelia dalam percakapan kita, Amandha?" Tanyanya.

"Karena bisnismu di Indonesia pasti berkaitan dengan Adelia." Jawabku sinis.

"Lalu, kalau memang iya aku akan bertemu dengan Adelia apa urusanmu, Amandha?" Daniel balas berkata sinis. Membuat hatiku terasa dicubit, sakit.

Ya, apa urusanmu, Amandha?

Ingat disini dirimu tidak mempunyai hak atas pria ini. Tak ada cinta di antara kalian, hanya nafsu belaka. Status istri yang dirimu miliki hanya di atas kertas, formalitas. Jadi jangan banyak berharap, Amandha sayang.

Kuhela nafas panjang berusaha mengatur debaran hatiku yang tak normal. Kedua mataku terasa panas bahkan sedikit berkabut dan berkaca-kaca. Sambil terus mengatur nafas, Kugigit pipi bagian dalamku. Berusaha meredam rasa sakit yang mendera.

Tapi aku tidak boleh kalah.

Be strong, Amandha!

Jangan biarkan pria ini melihat hatimu yang berantakan. Akhirnya kuberanikan diri kembali menatapnya. Ku pasang kembali wajah angkuh yang beberapa hari ini sempat hilang karena hormon kehamilanku yang membuatku berubah menjadi seorang wanita cengeng.

"Dengar, Daniel.. mau dirimu bertemu dengan Adelia sekalipun aku tak peduli. Mau nantinya aku bertemu dengan Darrel pun aku tak peduli!" Ucapku ketus.

"Lalu? Untuk apa ikut denganku ke Jakarta?" Tantangnya lagi.

"Aku.. aku rindu kampung halamanku." Aku mulai beralasan. "Aku rindu apartemenku, teman-temanku. Oh ya, makanan Indonesia. Aku ingin memakan makanan-makanan Indonesia kesukaanku." Ucapku dengan tampang meyakinkan.

"Only that?" Satu alis Daniel naik.

"Iya." Anggukku.

Bohong.

Aku takut saat melihat Adelia dirimu melupakanku.

Daniel menghela nafas panjang hingga akhirnya pria itu mengangguk.

"Baiklah!" Ucapnya yang membuat senyumku terbit seketika.

"Tapi ingat, jangan selalu merajuk disana. Ingat kepergian kita ke Jakarta untuk bisnis bukan liburan." Ucapnya lagi dengan nada yang membuatku kesal mendengarnya.

Cinta Tanpa Rencana (SELESAI)Where stories live. Discover now