1. andai

27 3 0
                                    

    Andai Senja tau, Senja akan tetap diinginkan seperti dulu.

   Derap langkah kaki seorang gadis terdengar di apartment sederhana yang sudah bersedia menjadi pengungsian selama ia bosan di rumahnya.

"Kak Kasaa.. Senja datang bawakan kakak nasi goreng spesial langganan kita" Riang gadis itu.
Ia adalah Senja Zahra Andira.

"Wahh.. kebetulan nih kakak belum makan siang. Makasih Senjaa" Tutur lelaki yang tua 2 tahun itu.
Ia Angkasa Regra Andika.

"Sama sama,aku mau ambil piring dulu. Kak Kasa bisa tolong bikinin minum gak kak?" Tanya Andira riang sambil mengambil piring yang letaknya agak jauh dari ruang utama.

"Es teh kan?" Tebak Kasa seraya menyiapkan 2 gelas plastik

"Kakak tau aja deh hehe" Kekeh Andira

"Anything buat Senjaku" Jawab Kasa seraya mencubit pipi Andira yang berjalan membawa 2 piring dan 2 sendok itu.

"Kakak ihh.. gak usah pake cubit cubit pipi Senja. Nanti melar tau!" Kesal Andira menggembungkan pipinya.

"Hahaha.. itu pipi gak pernah nyantai ngapa sih ja? Suka gemes kakak sama pipimu." Tawa Kasa mencubit pipi Andira lagi "Nanti kalo kakak di Jepang susah nemu anak kek kamu. Yang pipinya gak pernah nyante itu. Keknya ntar kakak bakalan banyak kangen sama kamu ja." Memang benar,mau dilihat dari arah manapun pipi Andira selalu tampak menggemaskan bagi Kasa,bahkan saat ia tengah memasukkan nasi goreng ke mulutnya seperti saat ini.

"Yahh.. kakak harus banget ya ke Jepang? Padahal sebentar lagi Senja ulang tahun loh kak." Andira berharap besar pada laki laki yang sangat ia sayangi ini agar di sisinya saat ia ulang tahun.

"Maaf dong sayang,kakak pengen banget ke Jepang. Nanti kalo pulang kakak bawakan oleh oleh deh. Senja mau minta apa?" Tanya Kasa berharap Senja nya terhibur karena ia tau, Senja tidak mudah merelakan Kasa jauh darinya lebih dari seminggu.

Line!! Line!! Line!!

"Tunggu kak,Diana sama Keidan nge line" potong Andira saat melihat hp nya.

Mhmmd keidan
Dir, tmen lo uring2an noh gk gue anterun k apart Kasa.
Anterin*

Senja andira
iya kei,nih dia juga baru ngechat 🙂

__________________

Diana adinda
Andira,gue gak bisa ke apart kak Kasa nemenin lo.
Keidan nugas nih sama refan,gue kan sebel,:(((
Maaf ya dir:))

Senja andira
Okeoke,lagian gue udh d apart kak Kasa,Sans aelaa

Diana adinda
Ocee dir 😘

Lalu Andira mematikan hp nya dan melanjutkan percakapan tadi.

"Bukan masalah oleh oleh kak. Tapi dua minggu lagi Senja ulang tahun ke 14 kak,Dan Senja gak punya siapa siapa buat ngerayainnya kalo kakak pergi." Jawab Andira sedih sambil memakan nasi goreng nya.

"Senja gak boleh gitu dong. Kan ada Diana nemenin Senja nanti kalo kakak gak ada" Hibur Kasa lagi "Trus nanti kan ada Keidan yang bantuin kakak jaga kamu. Lagian masih lima hari lagi kakak pergi,masih banyak waktu buat kita habisin bareng bareng." Jelasnya

"Memang ada Diana kak. Tapi kurang kalo gak ada kak Kasa. Dari kecil kan Senja sama kakak terus,bahkan saat Senja tidak diinginkan. Seperti sekarang." Mendadak Andira menjauhkan nasi gorengnya dan memegang kepalanya. Ia tidak sakit kepala,bahkan kepalanya baik baik saja. Itu memang kebiasaannya apabila ia memikirkan hal yang membuatnya sedih.

Kasa pun menjauhkan nasi gorengnya dan membelai lembut kepala Andira
"Hei Sang Senja,mengapa kembali bersedih? Bukankah saat ini sang Senja aman berada di Angkasa nya?" Canda Kasa sambil terkekeh pelan. "Memangnya kata siapa Senja gak diinginkan orang? Buktinya kakak pengen sama senja terus. Diana sama Keidan juga kan? Senja itu berarti buat kami."

"Kakak lupa kata Tante Sarah aku ini apa? Aku ini pembawa sial kak. Ayah pergi memilih Allah gara gara aku. Aku yang bikin ayah kecelakaan kak. Andai waktu itu aku gak minta jalan jalan keliling rumah nenek ayah gak bakal pergi kak. Andai waktu itu Senja gak minta itu kakak gak akan kesusahan kayak gini. Dan andai waktu itu Senja tau kalau ayah lagi sakit.." henti Andira mulai terisak lalu menangis "Andai Senja tau Senja gak bakal lompat lompat di dalam mobil kakk.." jeda Andira "Dan andai Senja tau senja akan tetap diinginkan seperti dulu kak."tangis Senja mengeras karena mengingat kembali kejadian itu. Kejadian dimana semua berubah. Kejadian yang membuatnya mulai membawa kesialan.

Kasa pun mendekat lalu mendekap Andira "Kata Andai cuma bisa bikin penyesalan buat siapapun itu, Senja. ayah pergi karena memang sudah saatnya ayah istirahat bersama Allah. Kalau Senja selalu memakai kata Andai di setiap kejadian yang Senja sesali,hal itu tetap gak bakal terulang Dan gak bakal bisa Senja ulang." Kasa pun menepikan rambut Andira yang menutupi wajah cantik itu lalu mencubit pipinya. "Karena Allah tau apa yang terbaik bagi hambanya. Jadi Senja gak perlu merasa sedih dan merasa kalau Senja pembawa sial. Itu semua salah." Tutur Kasa sambil terkekeh pelan.

"Makasih kak sudah di sisi Senja selama ini. Saat bunda gak menginginkan Senja pun,kakak tetap baik. Kakak sudah jadi lelaki terhebat di hidup Senja setelah ayah." Jawab Andira kembali riang dan memeluk Kasa erat seakan Kasa adalah hal paling berarti di hidupnya.

"Sama sama. Jangan sedih ya,kalau nanti kakak gak ada di sisi Senja masih ada Diana sama Keidan oke?" Ucap Kasa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Yee.. kak Kasa sok keren emang" tutur Andira sambil menjitak kepala lelaki disebelahnya itu.

"Aduhhh jaa.. kamu emang suka gak ngira ngira kalo jitak kakak" kesal Kasa.

Merekapun tertawa dan saling melempar canda saat melanjutkan acara makan siang yang sempat tertunda itu.

Dan saat itu seharusnya Andira tau bahwa Kasa nya tak lagi kembali.

Next part..

Dia Adalah SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang