Seorang gadis tengah berlarian di sepanjang koridor. Hari ini adalah hari pertama ia masuk SMA Cendrawasih, dan ia terlambat. Huh? Apa kata orang?
Saat dibelokan ingin ketangga, ia menabrak tubuh jangkung. Dahi nya terbentur dada bidang seseorang. Sudah jelas itu seorang lelaki.
Tubuh nya limblung kebelakang. Dengan gerakan cepat tangan kekar menahan pinggang nya agar bokong nya tak tercium dinginnya lantai koridor.
Mereka saling menatap cukup lama. Mata hazel itu bertemu dengan mata hitam tajam milik lelaki itu. Seketika gadis itu terpesona dengan mata hitam pekat itu.
Sedangkan lelaki itu mematung melihat tatapan teduh gadis itu. Wajah nya sangat mempesona. Jantung nya memompa dua kali lebih cepat dari sebelumnya saat melihat wajah BabyFace itu.
Gadis itu Adara. Adara Gavrilla Zenata. Adara tersadar duluan. Tangan yang semula berada di Dada lelaki itu kini beralih tempat hingga ke lengan kekar yang dibalut jas seragam.
"Emhh.. Kak," ucap nya pelan.
Lelaki itu akhirnya tersadar. "Eh maaf," ucapnya kikuk. Dia Ravindra Gavra Alvaro.
"Lah, seharusnya kan aku yang minta maaf. Hehe maaf ya kak ga sengaja tadi buru-buru," ucap nya cengengesan memperlihatkan deretan gigi putih nan rapi.
Sekali lagi Ravindra mematung. Degub jantung nya kembali memompa. Semoga saja gadis itu tidak mendengarnya.
Adara yang merasa lelaki itu termenung, melambaikan tangannya kehadapan Ravindra.
"Kak," ucap nya sambil melambaikan tangan nya dihadapan Ravindra dengan wajah imut.
"Eh-h." Ravindra salah tingkah.
"Lo anak baru?" tanya Ravindra.
"Hah? Oh astaga gue makin terlambat," ucap nya panik.
Ravindra menautkan alisnya bingung. "Kenapa?"
"Eh gue duluan ya kak. Bye, semoga bisa jumpa lagi," pamit nya sambil memperlihatkan senyuman, lalu berlari menaiki tangga.
"Eh tung---gu."
"Yahh, kabur tuh cewek," kesal nya. Ia heran dengan jantungnya. Ia heran dengan tubuhnya.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tubuh nya memperlihatkan reaksi berbeda saat bersama gadis itu? Dan lagi kenapa dengan suara nya yang dingin bisa menghangat?
"Arrghhh," teriaknya pelan sambil mengacak rambutnya. Siapa saja yang melihat nya pasti akan mematung.
Akhirnya ia berjalan kembali kearah kelas. Yang awalnya ia ingin membolos, tapi mood nya mendadak baik setelah melihat gadis itu.
Demi apapun. Pasti ia akan bisa mendapatkan gadis itu. Itu tekad nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDARA
Fiksi Remaja"Senyummu mampu mengalihkan duniaku. Tawamu adalah hidupku. Dan kebahagiaanmu adalah semestaku" -Ravindra. "Dibalik kenakalan mu aku baru tau, Bahwa Badboy sepertimu bisa menjadi seorang hero dalam melindungiku" -Adara. ============= Pertemuan yan...
