Punya Pacar?

12.1K 459 198
                                    

Tidak selamanya becanda
membuatnya semakin mencintaimu.

•••

S

etelah bertarung hebat dengan kantuk selama dua jam pelajaran Bu Neti kemudian dilanjutkan satu jam pelajaran Fisika yang begitu menegangkan, akhirnya jam istirahat yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi XI MIA 4 terdengar begitu nyaring di telinga.

"Ayo ke kantin, otak gue enggak akan guna lagi kalo gak makan sekarang juga," Tina menarik-narik Bin yang sudah tepar dengan posisi menundukkan kepala di lipatan tangannya sendiri.

"Gak, gue gak sanggup. Gue ngantuk!" kata Bin menolak karena ia memang mengantuk tetapi perutnya juga kelaparan.

"Ish Bin!" kesal Tina kemudian pergi meninggalkan Bin yang masih menunduk.

"Eh ditinggal beneran!" kata Bin yang sudah mengangkat kepalanya dan tidak melihat Tina di sampingnya lagi.

"Tina tunggu gue!" teriak Bin yang pasti tak didengar Tina lagi. Gadis itu sudah berlari menuju kerumunan siswa-siswi yang menuju kantin juga. Tina meninggalkan Bin bersama Irwan, Devo dan Reandra. Hanya mereka berempat yang ada di kelas.

"Gausah ke kantin. Ini ada bekal dari rumah buat kamu," Irwan meletakkan sebuah kotak makan berwarna hitam khas laki-laki di depan Bin.

"Eh buat aku? Kamu?" tanya Bin sembari memegang kotak makan yang baru diserahkan Irwan.

"Emang khusus buat kamu. Aku bisa makan di kantin," jawab Irwan.

"Yaudah makan berdua aja. Sini," Bin menarik tangan Irwan supaya duduk di kursi Tina.

"Gausah aku nengokin kamu aja," kata Irwan sambil duduk.

"Lihat aku gak bikin kenyang, Wan,"

"Kita belom makan Bin, enggak di ajak?" teriak Devo dari kursinya.

"Mana mau aku makan sama kamu, ii gak deh mending Irwan ke mana-mana," kata Bin kemudian memeletkkan lidahnya.

"Kalo gitu sama gue mau?" tanya Reandra. Nah tumben, ni bocah ikut-ikutan.

"Kaga juga! Entar nasinya ikut datar kayak lo." jawab Bin tetap sadis.

"Terserah kamu, Bindella Kampret!" kata Devo kesal.

"Udah marah-marahnya? Makan gih?" kata Irwan masih menatap Bin.

Bin tertawa kemudian mengangguk. Bin mulai dengan membuka kotak makan itu, ternyata isinya nasi goreng bersama telur mata sapi dan ada perkedel kentang juga.

Simpel, tapi spesial.

Bin terlebih dahulu berdoa kemudian mulai menikmati makanannya.

"Mau?" tanya Bin sambil menyendokkan sesendok nasi goreng untuk Irwan.

Irwan menggeleng.

"Jangan liatin gitu, entar pacarku marah gimana?" kata Bin kemudian tertawa. Untung saja sudah tidak ada makanan di dalam mulut Bin, bisa-bisa dia tersedak kalau makan sambil tertawa.

"Bin?" panggil Irwan saat Bin menyendokkan sesendok nasi goreng bersama perkedel ke dalam mulutnya sendiri. Setelah selesai menelan. Bin mengangkat dagunya.

"Kamu punya pacar?" tanya Irwan serius, tidak ada tampang becanda di wajahnya. Tatapannya juga.

"Becanda elah." kata Bin dengan sorot tak serius.

"Kayak emang punya. Dari kemarin kamu ngomongin gitu mulu," kata Irwan kemudian melangkah menjauh dari tempat Bin. Ia ke luar kelas.

"Eh, Wan! Aku becanda beneran kali," kata Bin dengan suara keras. Tapi, sepertinya Irwan yang masih berada di dekat kelas memilih untuk tidak menggubris.

Mantan Kok Romantis [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang