EPISODE KESEBELAS: KRISTAL MERAH

33 9 18
                                    

Akhirnya cerita ini bisa terupdate, setelah sekian lama. Maaf kepada para pembaca cerita ini, kalau update-nya tertunda sangat lama. Semoga kalian tetap mau menunggu lagi, karena ide untuk lanjutannya belum ada. Aku benar-benar minta maaf.

Selamat membaca.

#################################################

Pertama yang menyerang adalah Parpli. Dia meloncat dari satu sisi ke sisi lain dengan cepat, sambil melemparkan kunai-kunainya. Tidak ada luka yang didapatkan oleh monster itu, namun berhasil membuatnya teralihkan sehingga marah dan menyerang Parpli. Gerakkan monster itu memang lambat sekali, bahkan ayunan tangannya begitu lambat dan mudah dibaca Parpli. Tapi, serangan lambat itu sangatlah kuat. Buktinya saat tangan monster itu menghantam lantai, sebuah kubahan besar tercipta dan getaran yang timbul cukup besar.

Sementara itu, Ken mengangkat pedangnya ke depan, dengan keadaan sudah terbelah dua sehingga terlihat laras panjang di tengah-tengahnya. Di ujung laras pedang Ken, mulai terkumpul cahaya kuning. Setelah cukup besar, Ken pun menembakkan bola kuning itu ke arah kepala monster itu.

*dhuurr

Setelah mengenai kepala monster itu, muncullah ledakan yang cukup besar. Serangan itu cukup berdampak, terbukti kepalanya sedikit terpental setelah terkena bola cahaya Ken. Hal itu berhasil membuat monster itu mengalihkan perhatiannya sehingga mengubah targetnya dan mengabaikan Parpli yang sekarang berdiri diam di samping monster itu. Monster itu mengangkat tangan kanannya, lalu mengarahkan ujung kelima jarinya ke Ken.

Kemudian, kegelapan berkumpul membentuk bola kecil di setiap ujung jarinya. Setelah beberapa saat, bola kegelapan itu meluncur ke arah Ken dengan cepat dan banyak sekali, layaknya tembakan minigun. Untungnya Ken tidak diam saja, dia langsung lari untuk menghindarinya.

Berkat pengalihan Ken, Parpli berhasil berada di atas kepala monster itu tanpa disadari. Parpli menebas atas kepala monster itu berkali-kali, namun sayangnya tidak ada luka sayatan yang didapatkan monster itu. Walau begitu, mungkin saja monster itu merasakan sakit. Jadi, monster itu menggerakkan tangan kirinya untuk menepuk kepalanya, tepatnya menggepengkan Parpli. Dan menghentikan serangan ke Ken.

Karena pergerakkan tangan itu cukup lambat. Parpli sempat meloncat jauh ke depan untuk menghindarinya. Kemudian, dia mendarat di dekat Ken dengan keadaan kuda-kuda memegang pedang kecilnya.

"Lanjut ke rencana kedua!" perintah Ken.

"Baik, Master!" balas Parpli. "Mohon berhati-hati, Master."

"Oke."

Rencana keduanya adalah, Parpli membuat kertas untuk penyegelan dan Ken menarik perhatian monster itu untuk memberikan waktu kepada Parpli. Ngomong-ngomong, rencana yang baru saja dilakukan Ken dan Parpli adalah untuk pengetesan.

Apakah monster itu benar-benar tidak akan terluka bila diserang secara fisik, namun tetap teralihkan perhatiannya agar menyerang sang penyerang. Ataukah memang harus menggunakan serangan sihir untuk mengalihkan perhatiannya. Lalu, saat perhatiannya teralihkan, apakah monster itu akan tetap menyerang sang penyerang sebelumnya atau mengabaikannya.

Sebenarnya, semua jawaban itu bisa didapatkan dari Rina. Namun karena dia mengakui belum pernah menghadapinya dan hanya mengetahuinya dari buku, maka Ken memutuskan untuk melakukan rencana pertamanya, yaitu rencanan pengetesan itu.

Ken berlari ke samping monster itu, sambil menembakkan peluru di pistolnya ke tubuh monster itu. Walau tidak ada dampak yang berarti, monster itu tetap saja menargetkan Ken seolah serangan itu membuatnya terganggu.

Lalu, monster itu meluncurkan serangan tembakan bola kegelapan secara beruntun dan cepat. Namun, Ken berhasil mengecoh serangan itu sehingga tidak berhasil mengenainya. Dia tidak berani menangkis bola-bola kegelapan itu, walau tidak terlalu besar. Karena, sepertinya bola kegelapan itu cukup kuat dan akan meledak bila berhasil menabrak sesuatu. Buktinya saat bola kegelapan itu berhasil mengenai lantai, sebuah ledakan cukup besar muncul dan menciptakan kerusakan cukup besar ke lantai.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora