EPISODE KELIMA: TIDAK LAYAK

260 26 1
                                    

Seperti biasa, Ken dan lainnya setelah selesai sarapan pergi ke ruang misi. Kali ini, mereka hanya mendapatkan satu misi saja, yaitu menangkap seseorang. Dari datanya, orang ini adalah orang yang sudah merusak kedamaian warga, menghancurkan klan, dan melecehkan nama baik. Selain itu, di data orang ini tergolong ke jenis vampire.

"Wow, vampire, ya..." ucap Ken. "Mungkin akan merepotkan karena vampire itu bisa terbang."

"A-Apa tidak ada misi lain?" tanya Jessica dengan nada ketakutan.

"Sayangnya kita hanya dapat misi itu," jawab Melody.

"Pasti sangat menyenangkan sekali~!" semangat Saya.

"Tuan, apakah vampire itu adalah makhluk yang suka menghisap darah?" tanya Rina.

"Benar sekali. Apalagi, darah gadis muda yang cantik sekali..." balas Ken sambil menatap menakuti Jessica.

"Tidakkkk!!" Jessica langsung jongkok ketakutan, sambil menutup kedua telingannya dan menutup kedua matanya.

Melody yang melihat itu langsung melemparkan buku bacaan yang berada di meja ke Ken. "Dasar mesum!!"

"Eh, kenapa dianggap mesum?!"

"Karena kau memang mesum!!" tegas Melody. "Ehm, kalau begitu kalian cepatlah pergi. Dan Jessica, apakah kau ikut?"

"Ti-Tidak mau... aku takut..." jawab Jessica yang masih jongkok di bawah.

"Baiklah, kalau begitu kalian bertiga lah yang pergi."

"Tunggu, Rina juga akan tinggal di sini," ucap Ken.

"Ke-Kenapa, Tuan? A-Apakah aku tidak berguna..."

"Bu-Bukan, justru karena kau sangat membantu sekali. Jadi, aku minta tolong untuk temani Jessica. Melody kan sibuk, jadi kau temani Jessica, boleh?"

"Baiklah, apapun perintahmu, Tuan. Aku senang bisa membantu Tuan."

Jessica yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya, melihat ke arah Ken dengan perasaan senang. "Te-Terima kasih, Kakak..."

Akhirnya, yang bertugas hanyalah Ken dan Saya. Mereka dikirim ke pedesaan dekat dengan hutan, di sanalah menurut klien-nya target berada, tepatnya di sebuah bangunan dinamakan gubuk. Ciri-ciri target adalah seorang gadis berambut putih panjang, iris mata merah cerah, dan berkulit putih.

Perlahan tubuh mereka muncul di atas langit, kemudian setelah data-data terkumpul menjadi tubuh mereka, mereka pun jatuh ke bawah. Sekarang mereka berada di dalam hutan, di seberang ada sebuah desa dengan beberapa bangunan perumahan kecil. Hutan ini dipenuhi oleh pohon-pohon besar, dan udara di sekitar sangat sejuk sekali.

"Jadi, dia tinggal di hutan ini?" tanya Ken.

"Begitulah menurut data yang diterima nona Melody," jawab Saya. "Kalau begitu, ayo kita pergi. Aku ingin segera menyelesaikan tugas ini dan bermain lagi dengan Rina~!"

"Terima kasih, sudah berteman baik dengan Rina."

"Iya, aku senang sekali berteman dengannya, apalagi dia sangat manis sekali~" balas Saya sedikit nada kekanak-kanakan. "Eh, tapi nona Melody tidak kalah manis juga~!"

"Ke-Kenapa malah menyebutku?!" bentak Melody terdengar di intercom.

"Yah, mau bagaimana lagi, kau memang manis," balas Ken.

"A-A-A... Sudahlah, kalian berdua cepatlah selesaikan tugas kalian!!!"

"Baik-baik."

Mereka berdua pun berjalan memasuki hutan lebih dalam lagi, mengikuti sesuai dari peta buatan klien. Jaraknya cukup jauh, ditambah di dalam hutan jadi mereka sedikit kesulitan untuk mencari petunjuk jalan di sekitar mereka dengan yang di peta.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora