EPISODE KEEMPAT: MISI PERTAMA UNTUK RINA

423 32 5
                                    

Di pagi hari yang cerah, seperti biasa Ken bangun dari tidurnya. Mengatur volume yang ditangkap menjadi normal, dan terdengarlah suara dengkuran kecil. Ken menggosok kedua matanya perlahan, setelah itu dia membuka mata kanannya dan menutup mata kirinya. Dia melihat sekeliling, sembari mengumpulkan nyawanya. Di sisinya, seorang gadis kecil berpiyama ungu gelap tertidur pulas, wajahnya terlihat sangat imut sekali. Gadis kecil itulah sumber suara dengkuran kecil yang didengar Ken.

"Sepertinya aku biarkan dia tidur dulu," gumam Ken. Kemudian dia merenggangkan tubuhnya. "Eh, kenapa ada Rina di sini?!"

Entah karena mendengar namanya dipanggil atau sudah waktunya bangun, perlahan mata Rina terbuka. Dia pun duduk dengan wajah yang masih setengah tertidur. "Selamat pagi, Tuan... huwaaa..."

"Selamat pagi, Rina," balas Ken. "Eh, kenapa kau ada di sini?!"

"Tuan lupa? Bukankah Tuan sendiri yang membawaku kemari?"

"Kapan?!"

"Setelah menyegel kutukanku, Tuan mengajakku kemari, kan. Padahal kejadiannya kemarin... Apakah Tuan terkena penyakit pikun?"

"Kalau masalah aku membawamu ke rumah ini, aku masih ingat. Yang tidak kuingat, kenapa kau tidur di ranjangku?!"

"Tentu wajar Tuan tidak ingat, karena aku datang kemari saat Tuan sudah tidur."

"Tunggu dulu, kenapa kau bisa kemari? Padahal aku belum menunjukkan kamarku."

"Karena Master Saya yang mengantarku kemari."

"Ternyata pelakunya adalah Saya."

"Aku sangat menikmati tidur bersama dengan Tuan, apalagi saat aku melihat wajah tidur Tuan dari dekat. Wajah Tuan saat tidur terlihat imut."

"Entah aku harus bagaimana meresponnya." Ken pun turun dari ranjang. "Ayo, kita pergi sarapan. Aku sangat lapar sekali."

"Iya."

Mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan. Sesampainya di sana, mereka melihat Melody, Jessica, dan Saya sudah duduk di kursi. Hidangan sarapan untuk mereka sudah terjajar rapih di atas meja makan.

"Selamat pagi, Rina," sapa Jessica hangat.

"Selamat pagi, nona Jessica."

"Selamat pagi, Ken, Rina. Bagaimana tadi malam, apakah kalian menikmatinya?" sapa sekaligus celetuk Saya.

Seketika, senyuman hangat Jessica berubah menjadi datar. Melody yang tadinya tidak melihat ke arah mereka karena sibuk dengan bukunya yang dibaca, menatap tajam ke arah Ken. Saya tersenyum senang, dan Rina hanya memasang wajah menunduk dengan gerak-gerik malu-malu. Sedangkan Ken, memasang wajah kaget sekaligus takut.

"Kakak, apa maksud dari perkataan kak Saya?" tanya Jessica dengan nada menyeramkan.

"Ken, apa yang terjadi diantara kalian tadi malam?!" bentak Melody.

"Tu-Tunggu, kalian salah paham... Sa-Sa... Rina, jelaskan kepada mereka."

"Ta-Tadi malam... aku dan Tuan tidur bersama. A-Awalnya aku sedikit takut, tapi lama kelamaan aku menikmatinya... Bahkan, aku sampai kesulitan tidur dibuatnya," jawab Rina dengan nada malu-malu.

Ken pun hanya bisa memasang wajah syok tinggi dengan mulut terbuka lebar. Melody dan Jessica mengeluarkan aura mengerikan, sedangkan Saya menahan tawanya agar tidak keluar dengan keras.

"Kakak..."

"Ken..."

"MESUMMMMM!!!" teriak mereka.

"AAAAAAAA!!!"

Setelah Ken dihajar habis-habisan oleh mereka berdua, Saya menjelaskan maksud dari perkataannya. Dia bermaksud mengatakan itu untuk bercanda... dan ingin mendapatkan hiburan berupa penyiksaan terhadap Ken. Mereka berdua yang mendengar penjelasan Saya langsung merasa malu.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant