EPISODE KEDUA: GADIS KECIL YANG DITELAN KEGELAPAN

432 39 6
                                    

“Aku…Aku tidak ingin hidup lagi, lebih baik aku mati…” gumam gadis itu.

Tentu hal itu membuat Ken merasa iba, melihat gadis kecil yang terbilang lemah dan tak berdaya berada di dalam kegelapan… terlebih tadi dia mengatakan kata yang mengandung unsur putus asa. Perlahan Ken mendekati gadis kecil itu.

“Ano… Siapa namamu?” tanya Ken, karena itulah yang terlintas di idenya.
Gadis kecil itu berhenti menggosok-gosok kelopak matanya, lalu melihat ke arah Ken. Ken bisa melihat iris mata berwarna ungu gadis itu. Dilihat baik-baik, matanya benar-benar basah dan iris matanya dikelilingi warna merah, seperti dia sudah menangis terus menerus. Kalau saja Ken tidak menyapa gadis itu, mungkin nanti mata gadis itu kekeringan.

“Ke-Kenapa kau bisa masuk kemari?” tanya gadis itu dengan lembut.

“Hmm… aku tidak sengaja memasuki cahaya berbentuk pilar berwarna ungu yang mengurung kau… Jadi, begitulah ceritanya aku bisa kemari,” jawab Ken dengan nada bercanda. Tentu Ken melakukan itu untuk menghibur gadis kecil ini.

Gadis itu kembali menundukkan kepalanya, sepertinya candaan Ken tidak berhasil. “Kalau begitu, cepat bunuh aku,” pinta gadis itu.

“Eh, ke-kenapa aku harus membunuhmu?”

“Ka-Kau datang kemari karena ingin membunuhku, kan?”

“Tidak, aku datang kemari karena melihat kau sedang kesulitan. Kalau bisa aku ingin membantumu.”

“Kalau begitu, cepat bunuh aku untuk menghilangkan kesulitanku ini.”

“Hmm… Kurasa tidak bisa, lagipula dengan alasan apa aku membunuhmu?”

Gadis itu mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah wajah Ken. Tatapan kosong, itulah yang bisa Ken lihat. “Aku sudah membunuh banyak sekali manusia… tidak, bahkan makhluk hidup lainnya di dunia ini… Aku…Aku seharusnya tidak terlahir ke dunia ini…”

Ken pun mengambil pedangnnya, lalu mengayunkan pedangnya untuk menebas leher gadis itu. Tapi, saat hampir mengenai leher gadis itu, Ken menghentikan ayunannya. “Kenapa kau membunuh makhluk hidup di dunia ini?” tanya Ken dengan nada serius.

“…Tidak ada alasan khusus…”

“Kalau begitu, bagaimana cara kau membunuh mereka?”

“Dengan menggunakan kekuatan kegelapan yang bersarang di tubuhku.”

“Bersarang di tubuhmu? Apakah kekuatan itu sudah ada sejak kau lahir?”

“Iya… itu akibat kutukan dari keluargaku…”

“Kutukan…? Apakah kekutanmu itu tidak bisa kau kendalikan?”

“…Iya…”

“Baiklah, itu sudah cukup. Apa kau punya kata-kata terakhir?”

“…Tidak…”

Ken pun mengangkat kembali pedangnnya, dan gadis itu menutup matanya. Gadis itu tidak mengeluarkan air matanya lagi, karena dia sudah siap dengan ajal yang akan datang kepadanya. Tapi, walau sudah menutup mata beberapa lama, dia tidak merasakan ada benda tajam melewati lehernya. Perlahan gadis itu membuka matanya, sebuah uluran tangan yang dia dapati, dan itu berasal dari tangan Ken.

“Ke-Kenapa kau tidak membunuhku?” bingung gadis itu.

“Ya, kurasa kau tidak bersalah. Mana mungkin aku membunuh seseorang yang tidak berdosa.”

“Ta-Tapi, aku sudah membunuh banyak makhluk hidup…”

“Bukankah yang melakukan itu adalah kekuatan kutukanmu?”

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Where stories live. Discover now