EPISODE KESEMBILAN: MASALAH YANG DIBICARAKAN

119 11 3
                                    

Setelah menyelesaikan misi, mereka semua, termasuk Parpli yang merupakan anggota baru, makan malam. Semuanya sudah duduk di kursi masing-masing, menunggu kedatangan hidangan buatan Melodi. Tapi ada satu orang yang terlihat biasa-biasa saja, tapi di dalam hatinya sedang kebingungan luar biasa. Dia adalah Ken. Hatinya terasa tak karuan karena hari ini makan malamnya dibuat oleh adiknya Jessica.

"Master, Anda baik-baik saja?" tanya Parpli yang duduk di sebelah Ken. "Apa Anda demam? Pusing? Tidak enak badan? Ingin pergi ke toilet?"

"A-Aku baik-baik saja, tenang saja, Parpli," jawab Ken mencoba setenang mungkin.

Lalu datanglah hidangan makan malam mereka, termasuk bagian Ken. Jessica sudah menyimpan masakan buatannya di depan Ken. Kemudian Jessica dan Melodi duduk di tempatnya.

"Maafkan hamba, Master. Tapi hamba akan memakan dulu makanan Anda."

Tanpa menunggu persetujuan Ken, Parpli langsung menyambar potongan kentang dari hidangan untuk Ken. Prapli sempat terdiam sementara setelah melahapnya, lalu melanjutkan kembali dengan menyambar potongan dagingnya. Setelah beberapa lama terdiam, Parpli memakan makanan miliknya.

"Makanan itu tidak pantas untuk Master, jadi hamba tukarkan dengan milik hamba!" Parpli dengan cepat menukar hidangan miliknya dengan Ken. "Master bisa terkena penyakit kalau memakan makanan ini," lanjut Parpli.

Suasana pun menjadi tegang, terutama bagi Ken yang merasakan perasaan bersalah yang besar, terlebih makanan yang dikritik oleh Parpli adalah buatan dari adiknya. Apalagi Jessica yang merupakan pelakunya, dia hanya bisa menundukkan kepala.

"Pa-Parpli, ka-"

"Tenang saja, Master," sela Parpli. "Hamba sudah terbiasa memakan makanan yang rasanya tidak karuan, jadi hamba akan baik-baik saja."

Suasana semakin menegang saat tatapan tajam Melodi, Kismi, dan Saya mengarah ke Ken. Jessica masih menundukkan kepalanya, Rina memakan makanannya tanpa mempedulikan sekitar, dan Parpli pun makan tanpa mempedulikan hal yang terjadi akibat perbuatannya.

"O-Oke... aku akan memakannya..." ucap Ken pasrah.

Malam hari pun tiba, waktunya tidur. Mereka semua sudah menuju kamar masing-masing, kecuali Parpli yang masih di dalam kamar Ken. Dia sedang berdiri di samping ranjang Ken, dengan Ken yang sedang berbaring di sana.

"Parpli... kenapa kau tidak ke kamarmu?" tanya Ken tidak nyaman.

"Tentu saja hamba sedang melaksanakan tugas hamba, yaitu menjaga Anda selama Anda tidur," balas Parpli.

"Ti-Tidak perlu, kau harus tidur. Lagipula, nanti aku kesulitan tidur saat tahu kau terjaga semalam hanya untuk menjagaku."

Parpli tidak mengatakan apapun, dia langsung pergi begitu saja. Tentu hal itu membuat Ken bisa bernapas lega, lalu dia memutuskan untuk tidur. Tapi, baru beberapa menit Ken menutup mata, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka cukup keras. Tentu Ken langsung bangun dan melihat Parpli datang lagi sambil membawa segelas air minum.

"Ke-Kenapa kau balik lagi?" tanya Ken sedikit mengantuk.

"Hamba membawakan minuman untuk Anda. Baik untuk meminum segelas air putih sebelum tidur."

"Oh, te-terima kasih." Ken pun mengambil gelas itu.

"Dan ini obat tidur untuk Anda."

"Oh, te- Kenapa malah dikasih obat tidur?!"

"Tentu saja supaya Master bisa tidur nyenyak selama hamba menjalankan tugas hamba."

"Bukan itu masalahnya!" kesal Ken, lalu meminum air putih itu.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Where stories live. Discover now