EPISODE KEENAM: VAMPIRE ELF

310 28 6
                                    

Ken perlahan membuka matanya, dia langsung bisa merasakan tubuhnya basah semua. Kemudian, dia bangun memposisikan diri duduk. Kepalanya merasakan pusing. Dia mengingat kembali kejadian saat dia jatuh ke jurang, memeluk gadis yang merupakan incaran dari pekerjaannya, kemudian tercebur di sungai. Setelah itu, dia mengingat kalau terus berusaha berenang ke tepi sungai dengan membawa gadis itu.

Menyadari itu, Ken melihat sekitarnya, mencari sosok gadis itu. Ken pun menemukan gadis itu sedang duduk di atas batu besar, keadaannya baik-baik saja, walau seluruh tubuhnya basah. Tapi, sayangnya Ken tidak merasa senang, karena gadis itu menodongkan sebuah pistol kecil ke arahnya. Terlebih, pistol itu tidak asing bagi Ken, sebab pistol yang ditodongkan gadis itu adalah pistol miliknya. Ditambah, pedang milik Ken tertancap di tanah samping batu besar yang gadis itu duduki.

"Hei, itu pi-"

"Jangan mendekat!!" cegah gadis itu menghentikan Ken yang hendak berdiri. "Akan kutembak kepalamu kalau berani mendekat!!" ancamnya keras.

"Ba-Baiklah..." Ken pun kembali duduk. "Baiklah, nona..."

"Namaku Kismi!"

"Baiklah, nona Kismi. Bisakah kau serahkan pistol itu kepadaku? Akan berbahaya kalau kau yang menggunakannya."

"Tidak akan!! Kalau aku berikan ini kepadamu, kau pasti akan langsung membunuhku!!"

"Tidak, aku tidak akan membunuhmu... Tapi, tugasku hanya membawamu kepada klien kami."

"Sama saja!!"

"Baik-baik, tapi setidaknya berikan pedangku. Kau tidak akan bisa memakainya karena berat, apalagi kita ada di kawasan hutan, mungkin saja akan ada hewan buas atau monster. Jadi, berikan pedang itu agar aku bisa membantumu keluar dari hutan ini."

Gadis itu masih menodongkan pistol dengan tatapan tajam ke arah Ken. "Kau... kenapa ingin membantuku keluar dari hutan ini?"

"Anggap saja sebagai balas budi karena sudah menjagaku selama aku pingsan."

Perlahan gadis itu menurunkan pistol di tangannya, tapi tatapannya masih tajam mengarah Ken. Gadis bernama Kismi itu pun turun dari batu besar yang didudukinya, kemudian berjalan ke samping lebih dalam lagi ke hutan dan kembali menodongkan pistol ke arah Ken dengan tatapan tajam. Mengerti maksudnya, Ken pun berjalan menuju pedang miliknya yang tertancap di tanah dekat batu besar yang diduduki oleh Kismi tadi.

Namun, secara cepat setelah Ken memegang gagang pedang, dia berlari menuju Kismi. Karena kecepatan lari Ken, Kismi hanya bisa terkejut membatu. Ken pun menebaskan pedangnya ke arah Kismi, tentu Kismi langsung menutup matanya.

Beberapa lama Kismi menutup mata, tapi dia tidak merasakan hal yang menyakitkan di tubuhnya, terutama di lehernya. Perlahan, dia pun membuka matanya dan melihat Ken menatap tajam ke arahnya dengan tangan yang memegang pedang terangkat di samping. Mudahnya, pose Ken sekarang seperti sudah mengayunkan pedangnya. Ken menurunkan pedangnya, kemudian menatap Kismi dengan tatapan biasa.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Ken.

Tentu mendapatkan pertanyaan itu, Kismi kebingungan. Tiba-tiba terdengar suara aungan kesakitan, tentu Kismi spontan melihat ke arah suara itu yang terdengar dari belakangnya. Setelah berbalik badan, Kismi bisa melihat monster mirip manusia, hanya saja tidak punya bulu, seluruh tubuhnya hanya kulit, badannya sedikit membungkuk, kedua tangannya memiliki cakar panjang tajam, wajahnya terlihat menjijikan, dan senyumannya dihiasi oleh rentetan gigi runcing.

"Berlindunglah di belakangku," ucap Ken.

"Ba-Baik!" Kismi pun langsung berlindung di punggung Ken.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Where stories live. Discover now