PROLOG

1.1K 71 25
                                    

Dengan kantong plastik berisi belanjaanku, aku berjalan menuju rumahku. Berjalan di trotoar, melewati taman bunga, dan beberapa toko pinggir jalan. Dengan cuaca yang cukup panas ini, biasanya aku selalu mengeluh, tapi kali ini tidak, karena hari ini adik kesayanganku akan berkunjung ke rumahku. Aku harus terlihat rapih dan bagus di depannya, kenapa aku seperti itu? Apakah aku ini [1] siscom? Kurang lebihnya begitu, tapi bukan sepenuhnya. Adikku adalah keluargaku satu-satunya, dia tinggal di asrama sekolahnya, tapi karena dia sudah lulus SMP, dia memutuskan untuk tinggal bersamaku.

Sekarang aku tidak menyadari, ternyata aku sudah ada di jalan perumahan. Tapi, ada yang aneh... Di sini sepi, tidak ada orang yang melewat... atau penjual keliling yang datang... Dan anehnya lagi, aku mencium bau busuk, busuk sekali.

"Kemana semua orang?" Hanya itu yang bisa aku katakan, dan seluruh tubuhku merasa merinding.

Dingin, bau, dan sunyi. Sebelumnya aku belum pernah merasakan seperti ini, dan tempat ini belum pernah sesepi ini. Kalaupun sepi, ada beberapa orang yang melewat atau ada yang nongkrong. Tapi ini... Tidak ada satu pun yang lewat.

Dengan perasaan aneh ini, aku berjalan menuju rumah. Di dalam hatiku aku selalu mengatakan "Mungkin mereka sedang berpesta di dalam rumah." Walau aku sedikit ragu dengan pemikiran itu, tapi aku berusaha untuk berpikir positif.

Aku terus melangkahkan kaki ini, entah kenapa rasanya kakiku kurang nyaman. Lama-kelamaan, kakiku merasakan sesuatu yang basah. Aku melihat ke bawah, dan ada cairan berwarna merah... I-Itu...Itu terlihat seperti darah. Lalu, sekelilingku berubah warna menjadi hitam putih. Lebih parahnya, aku tidak bisa menggerakan tubuhku. Dan semua yang awalnya kosong, sekarang menjadi penuh dengan mayat-mayat penuh darah.

Seorang wanita, berpakaian gaun, berambut panjang, dan aku tidak dapat melihat jelas wajahnya karena "hitam putih" di sini. Tapi, aku merasakan dia seperti menatapku dengan ganas. Aku ingin kabur, tapi tidak bisa, hanya bisa melihatnya dengan perasaan takut dan gemetar.
Wanita itu perlahan mengangkat tangan kirinya ke depan, ke arahku, dan sesuatu makhluk besar muncul di belakangnya. Tangan besar makhluk besar itu, memegang kepalaku.

*CRTTT

Aku berteriak dengan keras, walau aku tidak bisa mendengarnya. Aku merasakan kepala belakangku terbentur sesuatu yang keras, entah aku jatuh ke belakang atau tidak, karena aku tidak bisa melihat. Sekarang aku bisa menggerakan tubuhku, aku langsung memegang kepalaku, dan merasakan sesuatu yang cair. Aku meraba-raba bagian samping dan depan wajahku. Aku merasakan, sesuatu yang basah itu banyak, aku merasakan daun telingaku yang basah, sekitar mataku yang basah. Aku baru menyadarinya, kalau sedari tadi aku membuka mulutku untuk berteriak.
################################
[1] Singkatan dari Sister Complex; artinya memiliki ketertarikan kepada saudara perempuan.

PETUALANGAN DI DEPAN MATA (Slow Update)Where stories live. Discover now