Kalimat terakhir tuan Kim mampu menarik perhatian Jimin agar menatap kearahnya.
"Apa yang appa katakan eoh?" Jimin menatap tuan Kim terkejut
"Maafkan appa"
Jimin menghela nafas, saat ia melihat tatapan mata tuan Kim. Ia tak melihat kebohongan disitu. Mungkin saat nya bagi Jimin untuk memberi kesempatan kedua untuk Appanya.
"Aku memaafkan appa. Tapi appa juga harus minta maaf pada Taehyung"
Appa Kim atau yang kita sebut dengan Tuan Kim melihat kearah Taehyung yang masih terbaring lemah.
Dan Taehyung membalas tatapan itu.
Setelah beberapa menit terjadi adegan tatap-tatapan, Tuan Kim memutus kontak mata itu.
Dia beralih menatap Jimin dan tersenyum.
"Baiklah, appa akan minta maaf padanya." Kata Tuan Kim, ia lalu berjalan mendekati ranjang pesakitan Taehyung.
Tangan Tuan Kim terulur untuk mengelus surai coklat Taehyung.
Taehyung tanpa sadar menikmati usapan lembut itu, usapan yang selama ini dia dambakan.
"Appa minta maaf Tae, apa tak bermaksud untuk berbuat seperti ini, appa hanya takut jika Jimin selalu memperioritaskan dirimu, dia tidak bisa mempertahankan ranking dan nilainya." Kata tuan Kim, Taehyung yang mendengar itu sangat merasa sakit hati.
"Kenapa harus nilai lagi appa? Apakah hidup kami hanya dibutuhkan untuk meraih nilai-nilai tinggi yang membuat nama appa melambung tinggi?"
Taehyung menatap kembarannya yang sudah memerah menahan amarah terhadap appanya, sebelum terjadi hal-hal yang tidak Tae inginkan, ia pun segera mengangguk untuk menanggapi ucapan maaf appanya.
"Ak-aku memaafkanmu ap-appa" kata Taehyung, terselip keraguan didalam ucapannya itu, dan tiada siapaun yang mengetahuinya.
Appa Kim tersenyum puas mendengar jawaban Tae, begitupun dengan Jimin.
Namja bantet itu kini tersenyum sangat manis.
"Karena Tae sudah memaafkan appa, sekarang aku sudah lega, tidak ada lagi perang dingin diantara keluarga kita, yasudah aku mau kekantin sebentar." Kata Jimin pamit.
Setelah Jimin menghilang dari ruangan itu, Tuan Kim pun melancarkan aksinya.
Ia mendekatkan bibirnya di samping telinga Taehyung, lalu ia berbisik pelan.
"Kau tau aku hanya bermain-main, aku tidak akan melakukan apapun asalkan kau jauhi Jimin, biarkan dia meraih cita-citanya, jangan kau buat ia sengsara hanya karena penyakit bodoh mu itu." Kata tuan Kim, lalu ia kembali ke posisi semula.
Taehyung yang tau akan seperti ini tidak lagi terkejut, hanya saja rasa sakit itu sangat kentara terasa.
"Kenapa appa?" Tanya Taehyung pelan.
"Kenapa kau tanya? Karena aku ingin yang terbaik untuk anak kandung ku!!" Kata appa Kim dengan bentakannya, beruntung kamar Taehyung kedap suara.
Taehyung sedikit terkejut, apa lagi ini Tuhan? Fakta yang baru terkuak kah? Atau hanya appa yang salah sebut?
"Sampai kapan appa akan begini pada ku?" tanya Tae lirih.
Tuan Kim bersmirk, menatap Taehyung remeh.
"Sampai kau bisa membanggakan ku." Katanya penuh penekanan.
Tuan Kim menjauh dari ranjang pesakitan Taehyung, berjalan mundur namun pasti "Ku harap kau bisa mengerti dan tau diri siapa kau sebenarnya di keluarga ini" Setelah itu tuan Kim benar benar meninggalkan ruangan Taehyung.
ESTÁS LEYENDO
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Duabelas•~|
Comenzar desde el principio
