|~•Kelima•~|

5.2K 530 84
                                        

Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Delapan jam penuh sudah terlewati begitu saja, membuat seisi kelas terus menatap Arloji di tangan mereka masing masing. Menghitung detik demi detik untuk menunggu bunyinya bel pulang.

Jam terakhir adalah pelajaran kimia. Guru kiler dengan sejuta kemisteriusan di dalamnya. Yang dengan tiba tiba mengganti jadwal praktek dengan merangkum buku. Yang membuat jam terakhir seperti neraka bagi yang merasakannya.

"Cepat selesaikan rangkuman kalian sebelum bel berbunyi. Atau bisa saya pastikan nilai kalian dibawah 40 semua" Suara tegas nan berat itu mampu membuat seisi kelas buru buru menyiapkan rangkuman mereka. Termasuk si kembar yang tak henti henti nya menulis.

"Kau sudah siap chim?" Tanya Taehyung pada Jimin yang masih berkutat pada alat tulisnya.

"Sedikit lagi" Jawab Jimin dengan tangan yang bergerak begitu cepat "Ok finish" Seru Jimin diiringi dengan helaan nafas lega.

"Rasanya aku ingin mati Tae, ini namanya bukan merangkum buku tapi menyalin isi buku" Gerutu Jimin yang langsung mendapatkan kekehan kecil dari Taehyung.

"Tunggu chim mencium bau bau yang aneh disini. Tapi apa ya?" Jimin mencoba berpikir, bahwasanya ada yang aneh gitu. "Eumm... Tae?"

"Ne chim?"

Jimin menatap Taehyung intens, sementara sang empu yang di tatap malah memasang raut wajah blank "Serahkan buku catatan mu kim" Perintah Jimin layaknya seorang perampok. Nada otoriter dari Jimin membuat Taehyung langsung menyerahkan buku miliknya . Jimin merampas buku itu dengan kasar dan menatap Taehyung tajam sebelum memfokuskan pandangannya pada catatan milik Taehyung.

Jimin mendengus
"Tuh kan betul dugaan ku. Kau belum siap? Pantasan saja kau santai santai dari tadi. Kalau saem tau, kau bisa mati Tae"

Bukannya menjawab pertanyaan dari jimin, Taehyung malah melihat arloji hitam miliknya.

"Satu.... Dua..." Jimin di buat heran dengan Taehyung yang menghitung detik di jamnya "...Tiga"

Kriinggggg.......

Dalam hitungan ketiga bel di bunyikan. Taehyung tersenyum jail pada Jimin yang masih melihat Taehyung dengan wajah cengonya.

"Ok lanjutkan rangkuman kalian di rumah!"
Guru kiler itu langsung meninggalkan kelas. Menyisakan sorak senang di wajah seisi kelas.

"Ja-jadi ini tidak di kumpul?" Tanya Jimin hanya untuk memastikan. Taehyung mengangguk dan tersenyum.

Jimin masih sabar, tarik nafas... Keluarin... Tarik... Nafas... Keluarin

"Yakk!! Kenapa kau tak bilang eoh?! Betapa lelahnya jari jari ku yang imut nan gemesin ini menulis!!"

"Yak!! Mau lari kemana kau Kim Taehyung!! "

"Yak! Kim Taehyung berhenti kau! Jangan coba lari dari hukumanmu!"

okey, Jimin dan Taehyung sudah berada dikoridor kelas mereka, dan masih dengan adegan kejar-kejaran si kembar Kim itu.

"Tangkap aku kalau bisa bantet wleeek!" ejek Taehyung pada Jimin, ia memalingkan wajahnya kebelakang dan menjulurkan lidahnya dengan kaki yang masih melangkah dengan cepat.

Tapi naas, Taehyung tak mengikat tali sepatunya dengn benar dan alhasil ia pun terjatuh dengan tidak elitnya akibat kakinya sendiri menginjak tali sepatu yang lepas itu.

"Pfffttt hahahahha" Jimin tertawa terbahak bahak sebelum ia menolong Taehyung untuk berdiri.

"Iya tertawakan saja aku, sampai jungkook kehilangan abs nya" Ucap Taehyung dengan kesal, kedua tangan namja itu tak henti hentinya membersihkan debu dari seragamnya akibat terjatuh tadi.

I'M FINE-{VMin} END  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora