|~•Kedelapan•~|

4.8K 464 96
                                        

Sudah dua minggu Taehyung dirawat dirumah sakit, dan sudah dua minggu pula ia tak bertemu dengan Jimin

Entah mengapa setelah kejadian dua minggu yang lalu Jimin tak pernah lagi mengunjunginya, tak pernah lagi ia melihat si surai hitam yang selalu cerewet ketika memaksanya makan, Taehyung tentu senang karena Jimin sudah kembali  sekolah, tapi jika Jimin kembali ke sekolah dan tidak pernah menjenguknya seperti belakangan ini Taehyung lebih memilih Jimin tetap menemaninya, kenapa? Karena menurut Taehyung, ia hidup tanpa Jimin itu bagaikan butiran debu.

Dan hari ini Taehyung sangat senang, karena ia sudah boleh keluar dari tempat laknat menurutnya itu, sekarang ia tengah menunggu kedatangan orang yang menjemputnya

"Jimin pasti datang, duuh aku tak sabar bertemu dengan si boncel itu" gumam Taehyung sambil tersenyum dan mengayunkan kakinya yang menggantung.

Taehyung terus menunggu dengan bergumam betapa senangnya ia hari ini, namun setelah 20 menit kegiatan itu berlangsung Taehyung mulai bosan tidak ada sedikitpun tanda-tanda kedatangan orang yang ingin menjemputnya.

"Duuh hyung dan Jiminie mana sih?! Kenapa mereka lama sekali? Lihat saja jika sudah sampai nanti akan ku hukum mereka!" Taehyung kembali bergumam dengan melipat tangannya didepan dada.

Ceklek

"Selamat siang Taetae!" Taehyung semangat sekali mendengar suara itu, ia pun menolehkan kepalanya dengan semangat kearah asal suara itu

"Namjoon hyung!" Seru Taehyung semangat, tapi ketika ia mengingat ia sedang marah dengan hyungnya ini, ia langsung mencebikkan bibirnya

"Kenapa kau lama sekali? Kau tau? Aku sudah berlumut menunggumu disini" ucap Taehyung

"Ululu mianhae saeng, hyung tadi ada urusan sebentar di kampus makanya hyung menjemput mu agak sedikit terlambat" jelas Namjoon sambil tersenyum hangat melihat tingkah Taehyung, kenapa adiknya masih menggemaskan seperti bayi siih?

"Tidak! Sebelum kau membelikan ku semangka 10 buah"

Mendengar ucapan Taehyung sontak Namjoon terkejut

"Tidak bisa begitu Tae, kau tau kan aku belum bekerja uangku mana cukup untuk membelikan mu semangka sebanyak itu!" Sebenarnya bukan itu alasan Namjoon, ia hanya tak ingin Taehyung terlalu banyak memakan buah merah dengan kulit hijau itu.

"Kalau gitu aku akan marah dan tidak mau minum obat" Taehyung memalingkan wajahnya

Namjoon tau adiknya tak akan melakukan itu, tapi tetap saja ia harus membujuknya

"Huuft baiklah-baiklah tapi hanya 2 saja ya?"

"10 hyung! 10!"

"Yasudah 5 buah deh"

"Call! hehe Namjoon hyung memang yang terbaik" Taehyung mengangkat kedua jempolnya

Tapi tiba-tiba ia teringat satu hal

"Hyung dimana jiminie?"

"Masih di sekolah mungkin" Jawab Namjoon asal, sementara Taehyung langsung melihat arlojinya
"Ahh iya hyung. Ini saja masih pukul setengah dua"

"Ok...kajja kita pulang. Eh sebelum itu infus mu sudah di lepas?" Namjoon memperhatikan punggung telapak tangan adiknya, sudah tak ada apapun yang menancap disana.  Taehyung yang mendapatkan pertanyaan dari Namjoon pun langsung mengangguk dengan semangat
"Ne, cendol hyung yang melepasnya"

Kening Namjoon berkerut saat mendengar pernyataan dari adiknya.
"Mwo cendol? Siapa dia? Dokter barumu? Setau ku dokter mu bernama park chanyeol"

I'M FINE-{VMin} END  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora