|~•Kesembilan•~|

4.7K 411 74
                                        

Suara dentingan sendok yang beradu dengan permukaan piring mengiring sarapan keluarga Kim pagi ini, tak ada canda tawa, tak ada suara rengekan, dan tak ada suara saling mengejek dari si kembar. Seluruh anggota keluarga dibuat heran oh tidak-tidak yang merasa heran hanya kedua hyung dari si kembar.

Ada apa dengan mereka?

"Appa aku selesai, aku pamit kesekolah dulu annyeong" ucap Jimin dan langsung berdiri meninggalkan meja makan

"Hei Jim! Tunggu hyung! kau pikir siapa yang akan mengantarmu ha?!" Namjoon berucap sedikit berteriak karena Jimin sudah berada sedikit jauh.

"Cepatlah hyung!" Saut Jimin

Ketika mendengar sautan dari Jimin, Namjoon langsung berdiri dan membungkuk

"Appa, Jin hyung aku juga pamit nee"

"Ya menyetirlah dengan hati-hati!" Ucap tuan Kim

Namjoon pun ingin melangkahkan kakinya, tetapi ia teringat satu hal

"Taetae kau tak ikut?" Namjoon sedikit aneh dengan tingkah magnae keluarga mereka ini, biasanya ia selalu tampak ceria tapi kenapa sekarang ia murung?

"Eh iya hyung hehe kajja!" Taehyung langsung berdiri, sedikit membungkuk lalu tersenyum walaupun ia tau senyumnya tak akan pernah bisa mengubah apapun

"Apa yang harus ku lakukan agar kau bisa melihatku appa?"

Taehyung melangkah meninggalkan meja makan dengan senyum getir di kedua sudut bibirnya. Entah mengapa hatinya begitu sakit saat sebuah senyuman tulus yang ia berikan, sudah tak memiliki arti lagi di mata sang appa.

"Yaaa.. Anak ini pagi pagi sudah melamun. Apa yang kau lakukan di sana eoh? Kau ingin terlambat?"

Suara Namjoon langsung  mengembalikan pikiran  Taehyung ke alam sadarnya. Dengan gugup namja manis itu  masuk ke dalam mobil yang sudah terdapat hyung dan juga saudara kembarnya.  

"Ada yang menggangu pikiranmu saeng?"

Taehyung menggeleng dan tersenyum tipis
"Tidak hyung.. Aku hanya sedang mengingat apakah semua buku ku sudah terbawa atau belum. Itu saja hyung"

Namjoon bernafas lega saat mengetahui adik bungsunya baik-baik saja  "Ah.. Ku kira kau sedang bermasalah"

"Yaa... Hyung!  Berhenti lah berbicara dan jalankan mobil ini segera! Atau aku akan terlambat nantinya!"

"Yaaa.. Bantet! Kau tidak sabaran sekali eoh!"

Tanpa babibu lagi Namjoon langsung menjalankan mobilnya dan meninggalkan pekarangan mension milik keluarga kim.  Di perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka. Tidak ada satupun yang berniat untuk membuka topik pembicaraan karena mereka masih asik dengan dunia mereka masing masing. Ralat bukan dunia namun pikiran.

Pikiran yang jauh dari kata baik. Mungkin itu hanya di khusus kan untuk Taehyung saja. Karena kejadian akhir akhir ini membuat beban pikirannya makin bertambah.

"Oh.. Ayolah tae... Kau tak boleh memikirkan apapun saat ini. Jangan membuat mood mu menjadi rusak pagi ini. Bukankah sudah biasa appa bersikap seperti itu padamu eoh. Lalu apa masalah mu lagi?"

Taehyung berusaha untuk melupakan semua itu. Mungkin ia berhasil namun tak sepenuhnya masalah itu hilang dari pikirannya.  Setidaknya untuk hari ini ia bisa bersikap seperti Taehyung yang dulu lagi. Yang selalu ceria dan menjadi moodboster semua orang. Kalau boleh jujur,  ia juga sangat butuh itu semua.

Suara pintu terbuka,  membuat lamunan Taehyung terhenti, ia langsung mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa berhenti?"
Tanyanya dalam hati

I'M FINE-{VMin} END  Where stories live. Discover now