• 02 • Cogan

163 94 130
                                        

Sudah berjalan beberapa hari sejak hari itu. Hari dimana ia melihat cowok itu. Lagi. Setelah dua tahun mereka tidak bertemu. Setelah setahun lebih Kiara memutuskan untuk memutuskan kontak dengannya. Namun kenapa ia harus bertemu dengannya lagi?

Rapat pertama kemarin juga berjalan dengan lancar. Tidak secanggung yang Kiara bayangkan. Ternyata Elang orangnya asik dan santai. 

Sekarang hari Kamis, Kiara sedang berada di kantin menikmati istirahat kedua bersama 3 temannya.

"Woi! Kalian tau gak sih ada anak baru ganteng banget, cuyyy!" ujar Sandra dengan sangat antusias. Ia penggemar cogan. Begitu juga dengan Cint  dan juga Feli. Hanya Kiara lah yang biasa aja. Malah terkadang ia jijik dengan teman-temannya. Bukan jijik seperti itu, namun lebih ke-merasa malu- karena temannya yang sangat hiperaktif jika sudah melihat cowok ganteng.

Kiara tidak menggubris perkataan Sandra. Ia masih asyik memakan batagornya. Sehingga ia tidak mendengarkan obrolan teman-temannya.

"Iya, iya! Kalo gak salah emang itu namanya," kata Sandra dengan semangat yang masih sama.

"Keno?" ulang Feli. Ia sepertinya mengenal nama itu. Rasanya tidak asing, tapi ia lupa. Hingga sesaat ketika Feli mengucapkan nama itu, Kiara menoleh. Menghentikan acara makan batagornya yang tinggal sedikit. Kiara menatap teman-temannya. Jantungnya berdegup kencang. Ternyata benar dugaannya, Keno pindah ke sekolahnya.

Sandra dan Cinta bingung dengan perubahan ekspresi Kiara. "Kenapa, Ki? Kepedesan?" tanya Cinta dengan begonya.

Feli yang sudah ingat siapa Keno langsung menatap Kiara. Benar. Ternyata Keno yang itu!

"Lo gapapa, Ki?" cemas Feli yang membuat Sandra dan Cinta bingung. Feli sudah menjadi teman Kiara sejak SD. Sehingga ia tau betul seluk beluk kehidupan Kiara. Lalu baru berikutnya mereka bertemu dengan Cinta di SMP. Harusnya Cinta juga tau siapa Keno. Mungkin karena terlalu bego, ia lupa. Hanya Sandra yang baru mereka temui di SMA. Jadi mungkin Sandra-lah yang paling tidak tau tentang Kiara karena mereka belum begitu lama kenal.

Kiara menggeleng pelan. Lalu menyeruput es tehnya dengan cepat. Untungnya bel masuk segera berbunyi sehingga Kiara dapat segera kembali ke kelas. Tanpa harus diintrogasi oleh Sandra. Si penggemar cogan dengan kekepoan akut.

-

Feli tidak bertanya apapun ke Kiara. Karena ia sangat berhati-hati, takut membuka luka lama Kiara, yang ia tau pasti sudah dikubur dalam-dalam oleh sahabatnya itu.

Sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Kiara tidak bisa langsung pulang, karena ia ada rapat untuk membicarakan classmeet yang akan diadakan dua bulan lagi. Feli pamit pulang dengan menepuk bahunya pelan. Kiara paham apa maksudnya dan hanya membalas tepukan itu dengan senyum simpul.

Segera Kiara keluar kelas dan menuju ruang rapat. Ia berjalan dengan santai dan sesekali menyapa orang yang lewat. Entah itu teman seangkatannya ataupun kakak kelasnya.

Ia berbelok koridor, dekat tangga naik ke lantai dua, dimana kelas 11 berada. Ia disapa dengan segerombolan laki-laki yang ia tau ada Jordan, Tio, dan Ohim yang merupakan kakak kelasnya.

"Hai juga kak," sapa Kiara balik. Ia hendak melanjutkan langkahnya ketika Ohim bertanya, "kok gak langsung pulang, Ki?"

Kiara melihat ada yang turun dari tangga. Ia tahu betul itu siapa. Ia segera menjawab Ohim dengan cepat, "Ah, mau rapat OSIS kak. Duluan ya." Setelahnya Kiara segera berjalan cepat. Tidak mau cowok itu melihatnya.

Sedangkan rombongan tadi yang menyadari kedatangan Keno yang akhirnya menyelesaikan urusannya di kamar mandi mendengus kesal.

"Lama amat lo," ucap Jordan

"Ya namanya juga memenuhi panggilan alam. Kalian juga lama, masa daritadi baru sampe sini aja," ujar Keno tak mau kalah.

"Habis cuci mata, Bro. Nyapa si adik cantik andalannya Pandu Utama, haha," balas Tio yang disusul tawa oleh Ohim dan Jordan.

"Idih! Yuk cabut, laper gue," ajak Keno.

-

Rapat selesai kira-kira pukul 5 sore. Kiara hendak menunggu taksi karena sekarang ia sudah tidak punya supir pribadi. Ia pikir sudah waktunya untuk belajar mandiri. Namun, tiba-tiba Elang datang dengan motor sportnya menghampiri Kiara di depan gerbang sekolah.

"Hai, Ki. Mau bareng, gak? Daripada nunggu taksi, kayaknya sekarang lagi jam macet," ajak Elang

Kiara berpikir sebentar. Sepertinya benar kata Elang bahwa cukup sulit untuk mendapat taksi pada jam segini.

"Gak ngerepotin, Kak?" sungkan Kiara

Elang tertawa sebentar. Lalu menjawab Kiara, "Santai aja kali. Yuk bareng."

Akhirnya sore itu Kiara pulang bersama Elang. Yang tanpa ia sadari bahwa sebenarnya di Burjo dekat sekolahnya ada seorang lelaki yang baru menyadari sesuatu. Baru menyadari bahwa ini merupakan sekolah gadis itu. Gadis yang ia rindukan. Gadis yang membuatnya menyesal selama dua tahun. Gadis yang membuatnya menjadi bad boy karena ia terlalu stres dan bingung harus bagaimana untuk melupakan semua kenangan mereka.

Memang ia terlalu bodoh waktu itu. Apa gunanya menyesal sekarang, toh sudah terlanjur kejadian?

-

A.n
next ga ya🙄 blm apa2 udh kek mau masuk konflik, aneh gak si😂

K I A R A Where stories live. Discover now