" Sweetie!"
Geram Claus lalu melepas pelukannya.

" Bagi duit dong Bang, uang bulanan aku di potong bunda karena tragedi kemarin"
Adu Rana dengan manja. Claus menghela nafasnya lalu menggusap kepala Rana dengan sayang tak lupa mengaitkan rambut Rana kebelakang telinga. Lalu mengambil dompetnya dari tangan Rana.

" Ow, kasihan kesayangan aku. Nih ambil kredit card limited pakai buat kamu belanja sepuasnya"

" Beneran? Boleh buat beli mobil?"
Pinta Rana dengan berbinar.

Pletak!

Sebuah jitakan mendekat di kepala cantik Kirana.

"Enak aja. Mobil yang Abang beli tahun kemari buat kamu aja belum kamu ambil. Udah minta lagi"
Ujar Claus. Sambil mengusap di mana jitakannya tadi.

" Oh iya, Rana lupa. Ya udah deh. Nanti Rana ambil mobilnya. Ini Rana balikin. Rana minta cash aja"
Pinta Rana. Claus mendesah lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Makasih Abang"

"HM. Mau beli apa sih? Kan keperluan makan udah Abang beliin"

" Biasa bang"
Jawab Rana. Mereka pun keluar dari lift bersama. Lalu berhenti di dekat mobil Claus.

" Ya sudah kamu hati-hati. Abang mau ke kantor"
Pamit Claus, sebelum melangkah memasuki mobil, Claus mengecup kening Rana.

" Oke bang"
Jawab Rana. Ia pun hendak melangkah namun tertahan saat menatap Rey nangkring di atas motornya. Rana mendesah lelah. Ia pun berjalan ke arah Rey.

" Pagi sunshine. Ayo naik"

" Nggak gue mau belanja bulanan"

" Oke gue anterin yuk"
Ajak Rey. Dengan malas Rana menaiki motor Rey. Lalu manerima helm juga dari Rey. Mereka pun membelah keramaian kota menuju mall terdekat.

🌿🌿🌿

Sesampainya di mall. Tak hentinya Rey memelototi lelaki yang terang-terangan menatap Rana penuh minat, makannya ia tidak melepas genggaman tangannya pada tangan Rana. Sedangkan Rana hanya cuek saja.

" Kita mau kemana?"
Tanya Rey lembut.

" Ke toko buku dulu gue mau cari alat tulis. Abis itu ke toserba di lantai bawah"

" Oke. Em, yang tadi itu siapa?"

" yang mana?"

"Yang cium Lo tadi"

" Abang"
Jawab Rana cuek. Rey hanya mengangguk.

Dengan sabar Rey mengikuti kemana pun Rana pergi. Memilih buku dan perlengkapan alat tulis.

Ia juga dengan sabar mengikuti Kirana berbelanja ini dan itu.

Setelah membayar pun ia yang mengeluarkan uang. Dengan tegas ia melarang Kirana mengeluarkan uang. Sedangkan Kirana yang memang memiliki sikap materialistis hanya diam saja. Aji mumpung kan anggap saja ia menguji Rey dia ikhlas apa tidak membiayai Rana. Jika ikhlas berarti Rey memang tulus menjalin hubungan dengannya.

"Kita makan ya? Gue laper"
Ajak Rey. Rana mengangguk saja.

Dan mereka pun duduk berdua di sebuah lestaurant cepat saji yang berada di mall tersebut.

" Mau pesan apa?"
Tanya Rey dengan nada lembut. Rana menatap Rey sebentar lalu melihat menu.

" Kebab beef sama ocean blue"

"Oke. Mas!"
Rey memanggil Pramu saji di lestaurant lalu memesan.

" Em, Ran. Gue serius masalah menjalin hubungan sama Lo. Gue tau ini terlalu cepat. Atau mungkin Lo belum punya perasaan apapun sama gue. Tapi please, coba buka hati Lo buat gue. Gue beneran tulus sama Lo"
Ujar Rey. Ia menatap Rana sendu untuk meyakinkan. Tangannya pun tak tinggal diam, tangan besar itu menggenggam tangan Rana di atas meja.

Sedangkan Rana. Masih bimbang. Bagaimana ini? Bisakah ia membuka hati untuk Rey? Selama ini belum ada seseorang yang bisa menggerakkan hati Rana. Seakan ia tak punya hati, karena bayang-bayang kisah tragis orang tua kandungnya. Mommy yang di tinggalkan dan dirinya yang tumbuh tanpa kasih sayang orang tua kandungnya. Apa lagi ia hanya gadis yang terbuang. Tapi ia juga ingin seperti remaja lainnya  merasakan kisah romansa di masa putih abu-abu.

Tapi ia belum siap untuk merasakan sakit itu lagi.

"Sorry Rey, kasih gue waktu. Gue belum siap buat berhubungan sama Lo. Gue harap Lo ngerti dan kasih gue waktu"
Pinta Rana. Rey masih memandangnya sendu sedikit kecewa mungkin. Tapi dia tidak boleh patah semangat bukan? Ia harus bisa mendapatkan kepercayaan dan hati Rana sepenuhnya.

" Nggak. Gue nggak menerima penolakan. Siap nggak siap Lo tetep jadi pacar gue. Nanti juga Lo bakal bisa ngebuka hati buat gue"
Ujar Rey dengan PDnya. Dalam hati Rana dongkol sendiri. Ya sudah lah terserah Rey aja mau anggap bagai mana. Yang jelas Rana masih belum bisa membuka hatinya untuk menjalin hubungan dengan siapa pun.

🌿🌿🌿

Bad NerdDonde viven las historias. Descúbrelo ahora