Part 13

940 66 43
                                    


Untuk sebuah rasa yang baru ku sadari tak bisa hilang setelah jarak yang sebenarnya membentang. Dari cerita kita yang entah mengapa kadang aku rindui..

¤

Aneh gak sih, membelah jalanan di sore yang ramai, yang indah dan adem di hati bersama seseorang yang bukan alias belum sepenuhnya jadi hak milik?

Itulah yang sore ini dialami pasangan yang mau otewe jadi satu kalau author merestui, ketika hendak pulang menuju rumah.

Aca dengan perasaan berbunganya. Yang mekar tanpa ada yang tahu dan hanya dia saja, melajukan motor matic berwarna pink itu membelah jalanan di sore hari bersama (namakamu).

Ada rasa agak geram yang rela (namakamu) timbun karena Aca ekstra menyebalkan. Pasalnya dia sebagai supir bukannya melajukan motor dengan kecepatan tinggi, justru malah pelan dan sok tenang.

"Mending naik bus tadi" dumel (namakamu) tapi Aca dengar karena posisi Aca tidak memakai helm.

"Santai, pemandangan sore itu indah loh!"

"Kak Zayn udah nyariin"

"Dih yaudah deh, pegangan ya! Gue mau ngebut" ujar Aca yang sudah siap menancap gas.

"Eh, Acaaa..."

Siapa sangka jika Aca benar-benar melakukannya. Oke, (namakamu) terserang jantung seketika. Pertama karena bersama Aca dan kedua naik motor kebut-kebutan sama Aca juga.

♧♧♧

(Namakamu) ingat betul dengan keadaan rumah yang kini dia datangi bersama Aca. Rumah itu terlihat masih sama seperti dulu.

Aca kemudian balik memperhatikan (namakamu) yang terlihat sedang mengamati rumahnya.

"Kenapa?" seketika (namakamu) tersadar atas lamunanya karena Aca bertanya.

"Eh.. gak kok gapapa" bohong (namakamu) pada Aca. Padahal sebenarnya dia mulai mengingat satu per satu tentang dulu.

"Mau masuk dulu?" tawar Aca.

"Gue harus cepet pulang, takut kak Zayn marah-marah gaje"

"Segitu takutnya lo sama Zayn?" ledek Aca.

(Namakamu) hanya tersenyum seadanya. Bukan masalah takut Zayn marah-marah karena (namakamu) pulang terlalu sore. Tapi ini masalah (namakamu) yang pulang bersama Aca, ralat, nganterin Aca pulang dulu.

Zayn bukannya membenci Aca tapi Zayn tahu semua masalah (namakamu) ketika dulu.

Ada kesimpulan bahwa Zayn tidak menginginkan kejadian dulu yang dialami (namakamu) terulang kembali saat ini.

"Gu-gue pamit pulang ya"

Aca bingung harus menghentikan langkah (namakamu) terlebih dahulu atau membiarkan dia pulang begitu saja.

"(Nam).." panggil Aca saat (namakamu) hendak menyalakan mesin motornya.

(Namakamu) langsung menoleh. Tapi dia tak turun dari motornya.

RETURNWhere stories live. Discover now