22

53 25 0
                                    

"Seonsangnim..?" seorang namja masih mencoba menanyakan sesuatu kepada Xi Luhan yang tengah duduk di kursi roda rumah sakit.

Kini Xi Luhan menghadapkan dirinya ke arah jendela rumah sakit dimana sinar matahari terlihat memancar dan mengenai wajanya yang kecil itu.

Taemin, nama namja yang memanggil Xi Luhan tadi hanya terus menghela nafas. Dia merupakan murid Xi Luhan sekaligus sepupu Luhan. Taemin sudah biasa memanggil Luhan dengan sebutan itu. Namja itu sengaja datang untuk menjenguk Luhan yang sedang sakit.

Semenjak kecelakaan, Luhan masih tidak ingin berbicara dengan siapapun. Bahkan ia tidak mengeluarkan sepatah katapun dari sudut bibirnya. Padahal Taemin sudah berusaha untuk berbicara kepada namja bermata rusa itu.

"Permisi.."

Dengan tiba-tiba munculah seorang dokter dari balik pintu rawat.

"Saya akan memeriksa keadaan pasien sebentar.."

"Aaa.. Ne.."

Dokter itu langsung melakukan pemeriksaan kepada Luhan.

Setelah beberapa menit kemudian, dokter itu akhirnya selesai memeriksa Luhan.

"Maaf dokter, saya ingin menanyakan sesuatu, apakah bisa..?"

Wajah Taemin terlihat sangat khawatir.

"Aa.. tentu saja.."

"Baiklah.. sebaiknya kita keluar dulu.."

Taemin mengajak dokter itu untuk pergi ke luar kamar rawat Luhan. Mereka berdua duduk di kursi tunggu yang berada di koridor kamar rawat.

"Saya ingin menanyakan apa ada sesuatu yang terjadi dengan pita suara guru saya..? Kondisinya separah itukah sehingga dia tidak dapat mengelurkan suaranya..? Lalu penyakit yang dideritanya bagaimana dok, apa berpengaruh juga..?"

Dokter itu hanya menampakkan wajah yang sulit untuk di jelaskan bagi Taemin.

"Tolong tenangkan diri anda terlebih dahulu. Pasien mengalami syok berat disebabkan adanya tekanan dari luar, atau sesuatu yang membuat didinya takut sehingga ia tidak mengeluarkan suara nya, namun sebenarnya ia masih dapat berbicara. Secara fisik, pasien sudah semakin membaik, namun tetap saja ia harus melakukan pengobatan dan terapi secara rutin. Untuk penyakit ingatan yang dialami olehnya, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan. Walaupun bisa jadi dengan adanya kecelakaan ini sedikit atau tidaknya mungkin akan berpengaruh kepada penyakit yang di deritanya, kami akan terus memantau keadaannya.."

"Baiklah.. terimakasih dokter.."

"Sama-sama, jika begitu saya permisi.."

Dokter itu berlalu pergi meninggalkan Taemin yang masih memasang wajah yang sedikit kecewa. Kini ia merasa bingung dan harus mengatakan apa kepada keluarganya jika keluarganya tahu jika Luhan masih seperti ini dan tidak ingin bicara kepada siapapun.

Keluarga Taemin merupakan keluarga dekat Luhan. Namun sekarang kedua orang tua Taemin sedang berada di Jepang dan sama sekali tidak tahu dengan apa yang nenimpa Luhan. Taemin sengaja tidak mengatakannya karena ia tidak ingin orang tua nya juga ikut khawatir. Luhan selama ini hanya tinggal bersama dengan pelayannya, orang tuanya sudah lama meninggal.

Tidak lama kemudian, Taemin kembali masuk ke dalam ruang rawat Luhan. Luhan masih dalam posisi yang sama. Taemin mendekati Luhan dan menyentuh pundak namja bermata rusa itu. Ia mencoba memposisikan tubuhnya berjongkok agar sejajar.

Hidden Massage [BBH]Where stories live. Discover now