AlezaGema--2

43 4 2
                                    

Leza duduk di balkon rumah nya,menatap langit malam yang kosong tanpa bintang. Ini adalah
rutinitas baru nya, merenung tanpa ada apa yang dipikirkan. Semoga saja Leza bersahabat dengan rutinitas nya, jika tidak, mungkin saat ini dia sudah di masuki hantu yang ada di pohon besar depan rumah nya.

"Jangan kebanyakan ngelamun" ucap Renald kakak Leza.

"Jangan ganggu" jawab Leza ketus, jangan salah kan Leza yang ketus pada Renald, salah kan saja Renald yang telah menganggu Leza yang telah menjalankan rutinitas barunya.

"Turun gih,ada Gema di bawah" suruh Renald sambil memainkan gitar yang ada di balkon, yang sedang Leza tempati.

"Ngapain tu anak kesini?" Tanya leza seraya menantap kakak nya datar.

"Mana gue tau, sana gih!"

---

Malam serasa hampa, bintang menghilang entah kemana, bulan tak nampak tertutup awan. Hujan akan turun malam ini, sedangkan Gema dan Leza masih berada di sebuah cafe yang berada di tengah kota, tujuan Gema ke rumah Leza adalah untuk mengajak Leza makan di luar dengan alasan bosan di rumah.

"Kayak nya mau ujan deh gem" ucap Leza seraya melihat langit malam dari jendela cafe.

"Kalau hujan ya hujan aja, emang lo bisa nyegah ujan biar gak turun?" Jawab Gema santai. Leza berdecak sebal, Gema selalu menganggap semua adalah hal sepele.

"Kita kesini jalan kaki gem"

"Lo mau pulang sekarang?" Leza hanya menganggukan kepala nya, Gema yang melihat pun mengulum senyuman nya.

Setelah membayar makanan yang mereka pesan,mereka melangkah kan kaki nya untuk keluar dari dalam cafe. Keheningan menyelimuti kedua nya,tidak ada yang membuka suara untuk sekedar basa basi.

"Lo tau kenapa bintang gak ada malam ini?" Tanya Gema dengan memandang mata indah Leza.

"Karena mau ujan" jawab Leza polos, Gema yang mendengar hanya menggelengkan kepalanya seraya mengusap tangan Leza lembut.

"Bintang lelah dan dia butuh istirahat, sama hal nya manusia sa, semua manusia di dunia ini ada saat nya untuk istirahat" jeda Gema

"jadi lo punya hak untuk meng istirahatkan perasaan lo dengan cara merelakan" Leza mengkerut kan dahi nya,dia tidak paham apa yang Gema bicarakan.

"Perasaan lo cape sa, perasaan lo udah berjuang untuk move on, tapi pikiran lo masih stuck di satu orang" Leza tersenyum mendengar kan Gema, dia menatap Gema dengan tatapan yang mengisyarat kan ketenangan, Gema selalu ada di saat Leza down, Gema selalu ada cara untuk menenangkan Leza, itu yang membuat Gema sangat sempurna di mata perempuan, dia selalu peduli.

--accident--

Hari ini berjalan seperti biasa, Leza yang selalu buat masalah, Gema yang selalu bolos, semua terjadi hari ini. Seperti siang ini, mungkin jam pelajaran pak Zaki adalah jam horor bagi Leza, maka dari itu dia buat ulah saat pak Zaki menerang kan di depan.

Leza memainkan ponsel nya sambil mengatakan kata-kata yang seharus nya tidak di ucap kan, mungkin itu hal yang wajar ketika bermain game, tapi tidak untuk kali ini, bagaimana mau disebut wajar? ketika Leza melakukan itu disaat pak Zaki sedang berbicara di depan.

"Leza!kamu gak capek bikin masalah?" Bentak pak Zaki saat mendengar Leza mengatakan 'bego' di saat bermain game.

"La bapak sendiri,gak capek ngoceh sambil berdiri di depan?" Tanya Leza balik dengan wajah tidak berdosa.

"KELUAR KAMU ALEZA!"

"baik pak,terimakasih" jawan Leza seraya membungkukan punggung nya tanda hormat. Teman-teman Leza yang melihat kejadian itu hanya menggelengkan kepalanya.

Kantin adalah tempat yang selalu Leza datangi ketika ia di usir dari kelas. Tapi ini adalah pertama kali nya pak Zaki mengusir Leza,karena sebelum nya pak Zaki hanya akan memarahi Leza walaupun tidak pernah di dengarkan oleh Leza.
"Di usir lagi?"

"Bisa diem gak gem!lo gak tau gue lagi apa?" Ucap Leza seraya melanjutkan game yang tadi sempat terhalang karena pak Zaki.

"Tobat lah cari masalah nya" jawab Gema dengan wajah datar.

"Lu juga tobat bolos nya!" Ketus Leza tidat terima. Jika di pikir,mereka sebenarnya pasangan yang cocok,Leza yang selalu buat masalah,dan Gema yang selalu bolos, yang intinya mereka sama-sama pembuat masalah. Apa jadi nya anak mereka? semoga saja anak itu menjadi penyelesai masalah. Jadi itu semua adalah perpaduan yang sangat pas.

"Emang seharusnya kita sama-sama tobat sih sa" ucap Gema dengan wajah polos nya.

"Iya juga ya" Leza meletak an hp nya dan beralih ke percakapan yang sebenarnya hanya sekedar bhullshit.

"Jadi lo mau tobat?" Tanya Gema serius
"Gak juga sih"
"Iya, gue juga gak"

---

Sekarang Leza dan Gema sedang berada di sebuah mall. Tadi sepulang sekolah mereka berdua memutus kan ke mall untuk mencari buku.

"Bayarin gue ya gem" rayu Leza dengan mengeluar kan jurus andalannya puppy eyes.

"Muak gue liat nya" jawab Gema ketus.
"Syaland lo!" Bentak Leza lagi-lagi tepat di telinga Gema.

"Jangan di telinga gue dong bambang!" Mendengar teriakan Gema,Leza tidak menghiraukan nya,dia berjalan mendahului Gema untuk ke toko buku.

Bahagia terus ya sa batin Gema

Menurut Gema,cukup melihat Leza tertawa sudah membuat nya bahagia,tanpa harus memiliki hati gadis itu. "Suatu saat status ini akan berubah sa" -Gema Alvaro Imanuel

"Bahagia itu sederhana,selagi kau tak membuat nya rumit"






🌼To be continue 🌼











Hai everyone thanks for read this chapter 🖤 hope you like it.
and dont forget to vote for your support
Love you readers❤️

Hai gaes gimana nih untuk chapter ini?makin gak jelas kan ya😁 sorry kalo ada typo atau kesalahan lainya. Sekali lagi 'thank you':*

Next?

AlezaGemaWhere stories live. Discover now