Part 41

6.1K 214 4
                                    

Tak usah mencari yang benar benar tulus. Karna ia akan datang dengan sendirinya
Rosyputri4

Setelah acara berpelukan, rasanya ini adalah hari terindah bagi Ilham. Dimana ia kembali menemukan kekasihnya. Menemukan bukan dalam arti raga, namun perasaan. Perasaan yg dulu pernah terabaikan begitu saja karna ia harus pergi.

"Sini gue foto" pinta Vina pada Ilham dan Eccha. Ilham segera menggenggam tangan Eccha dan keduanya tersenyum. Denis bahagia melihat Eccha dapat tersenyum.

"Kaga sabar gue" cetus Alvin

"Kenapa beb?" tanya Vina bingung.

"Pengen bawa Ka Ilham sama Eccha ke KUA" jawabnya begitu saja.

"Yok" ucap Ilham sumringah dan dihadiahi tatapan tajam milik Eccha. Ketiganya hanya terkekeh melihat adegan tersebut.

"Kenapa? Kamu gak mau ya nikah sama kaka?" tanya Ilham menatap Eccha.

"Bukan begitu ka. Tapi kan prinsip hidupku prestasi. Jadi Eccha harus mencari segudang ilmu terlebih dahulu sebelum Eccha harus masuk dalam rumah tangga. Semua juga biar Eccha bisa jadi istri dan ibu yg baik. Kalo kaka mau nunggu, kalo nggak juga ga papa. Eccha ikhlas kok kaka sama yg lain"

Super panjang penjelasaannya. Membuat keempat orang yg tengah mendengarkannya melongo begitu saja.

"Ya udah" sahut Ilham begitu saja.

"Ya udah apa ka?" tanya Vina masih penasaran.

"Ya udah. Apasih yg gak buat Eccha. Kaka bakal nunggu kamu kok"

"Makasih ka" Eccha pun melebur dalam pelukan Ilham.

Setelah itu mereka berbincang bincang. Tak ada perbincangan yg pasti bagi mereka. Terkadang mereka membahas kuliah, terkadang juga mereka membahas tentang pernikahan. Bahkan Alvin dan Vina sudah merencanakan ingin mempunyai sepasang anak kembar. Oh no

"Ka temenin Eccha" ia pun menarik Ilham dari keramaian.

"Kemana sayang?"

"Nanti Eccha kasih tau" mereka pun berjalan menuju parkiran.

"Pake mobil Eccha apa punya kaka?" tawar Eccha pada Ilham

"Mobil kaka saja" mereka pun manaiki mobil dan siap untuk segera membelah jalanan. Untung hari ini sedang sepi jalanannya. Dikarenakan waktu ini masih jam kerja.

Mereka saling diam. Sesekali Eccha membuka mulutnya untuk menunjukan arah pada Ilham. Hanya ada suara radio di mobil Ilham yg meramaikan siang itu.

Ini kan arah ke TPU  batin Ilham.

Tak berselang lama, mereka pun sampai. Mereka segera menuju TPU dengan menggunakan kebaya dan jas. Tak lupa mereka membeli kembang terlebih dahulu. Setelah beberapa meter berjalan dari pintu masuk, mereka disuguhi oleh sebuah nisan dihadapannya. Dengan segera Eccha pun berjongkok untuk meraih nisan tersebut.

Clara Ardeneswari
Binti
Septian

Wafat, 14 Oktober 2015.

Love You KETOS  [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang