[01] Tingkah Konyol

77 7 11
                                    

Happy reading:))

"Kamu itu layaknya senja, yang pergi disaat indah-indahnya."

*****

Dengan gerakan terburu-buru Keisya melangkahkan kakinya menuju aula. Keisya terkejut saat melihat ruangan aula yang begitu kosong.

Dia tidak salah aula kan? Aula sekolahnya bukannya hanya satu? Kata Fera-teman kelasnya, hari ini anak-anak Band Famous akan latihan di aula, namun di aula justru tidak ada siapa-siapa disana.

"Fera bohong ihh, awas aja entar hidungnya panjang baru tahu rasa." Dengan wajah kesal Keisya melangkahkan kakinya kembali meninggalkan aula.

Tanpa sengaja Keisya melihat salah satu kakak kelasnya, "Kak Iyan!" Panggil Keisya kepada cowok berbadan gemuk yang saat ini tengah menoleh kesana kemari mencari sumber suara.

Keisya menghampiri Iyan karena melihat cowok berbadan besar itu sepertinya kebingungan mencari dirinya.

Keisya menepuk bahu Iyan dengan keras, tangannya ia angkat tinggi karena tubuh Iyan yang cukup tinggi dan besar. Iyan membalikkan tubuhnya saat merasakan tangan Keisya sudah tidak ada di pundaknya.

"Kampret, elu yang manggil gue tikus." Iyan membenarkan kacamatanya sebentar.

Keisya memasang wajah cemberut saat Iyan menyebutnya tikus. "Dasar gajah." Gumam Keisya pelan nyaris tak terdengar lantaran takut manusia besar di depannya akan menggigitnya.

"Anak band latihan kan hari ini?" Keisya bertanya dengan suara kalem, soalnya Iyan ini jika tidak seperti itu maka sampai seribu abadpun dia tidak akan menjawab, lebay deh.

"Oh anak band, mereka latihan, ini aja gue mau pergi lihat mereka latihan, kenapa emang?"

Iyan mengerutkan dahi, sebelum akhirnya ia tahu alasan Keisya bertanya seperti itu saat melihat raut wajah gadis itu.

"Mau ketemu Arkan." Iyan menjawab to the point.

"Tapi kenapa lo masih disini?"

Keisya menggaruk tangannya yang tidak gatal, bingung mau menjawab apa.

"Keisya lupa tempatnya hehehe." Keisya menjawab dengan pelan lalu di akhiri dengan kekehan yang terdengar begitu garing.

"Mereka latihan di tempat biasa kok. Di aulanya nanti kalau udah hamin ke dua." Keisya tampak manggut-manggut.

"Oh, Makasih kak Iyan." Keisya melangkahkan kakinya menigggalkan Iyan saat sudah tahu dimana keberadaan Arkan cs.

*****

"Kak Arkan, i love you."

"Kak Arkan nyanyiin lagu buat aku dong."

"Arkan my bebebku"

"Kak Rian jodohku."

"Kak Farel sarangheo."

"Arkan, Rian, Farel, Egi we love you."

Baru saja Keisya memasuki tempat latihan anak Band Famous gadis itu sudah di suguhkan dengan suara nyaring anak SMA Kartini. Mulai dari adek kelas sampai kakak kelas tak berhentinya meneriaki keempat nama cowok itu, terutama vokalnya-Arkan.

Rasanya ingin sekali Keisya menyumpal mulut semua siswi yang beraninya mengatakan i love you atau semacamnya kepada Arkan, namun di samping itu Keisya sadar bahwa dirinya sekarang sudah tidak berhak melakukan hal itu.

Dari kejauhan Keisya bisa mendengar dengan jelas suara merdu Arkan yang begitu enak di dengar, dengan diiringi alunan gitar, piano serta drum lagu Hampa yang di bawakan oleh Arkan membuat semua muda mudi yang ada disana seolah terhipnotis dan tersihir secara bersamaan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FeelingsWhere stories live. Discover now