Prolog

70 17 29
                                    


"Gue mau putus!"

Kalimat horror yang paling Keisya benci baru saja keluar dari mulut cowok yang sudah menjalin hubungan bersamanya selama satu tahun belakangan ini.

Cowok di hadapannya itu seolah tak memiliki beban saat mengatakannya, tak ada sorot mata penyesalan yang terpancar disana justru yang ada hanya raut wajah datar yang ia perlihatkan.

Keisya menatap Arkan cowok yang baru beberapa detik lalu mengatakan putus dengannya.

Dengan wajah yang begitu lesu, Keisya berusaha memegang pergelangan tangan Arkan berharap laki-laki itu mau menarik perkataannya kembali.

"Keisya ada salah sama kak Arkan? Keisya minta maaf kalau selama ini Keisya selalu nyusahin kak Arkan. Keisya mohon jangan ngomong putus kayak gitu, Keisya ngak suka." Keisya berucap lirih. Terlihat jelas dari sorot matanya yang menyiratkan kesedihan yang mendalam.

Arkan. Cowok yang paling paling Keisya sayang baru saja mengatakan ingin putus darinya. Keisya takut, dia sangat takut kehilangan Arkan. Arkan sudah satu tahun menemani hari-harinya, tapi kenapa hari ini cowok yang paling ia sayangi mengatakan hal yang paling Keisya benci.

Arkan melepaskan pegangan tangan Keisya di pergelangan tangannya "Gue udah gak bisa pacaran sama lo. Sorry, gue udah malas buat pacaran."

Sekali lagi. Sekali lagi Arkan berhasil melukai perasaan Keisya dengan kalimatnya.

Katanya malas untuk pacaran? Apa itu patut untuk di jadikan sebagai sebuah alasan?

"Kenapa malas? Keisya aja ngak pernah malas pacaran sama kak Arkan kok. Keisya ngak mau putus."

Keisya tetap bersikukuh tidak ingin putus dari Arkan. Enak saja Arkan memutuskannya di saat dia lagi sayang-sayangnya.

"Gue mau fokus belajar untuk un nanti, bentar lagi gue mau lulus Smp dan masuk ke jenjang sekolah yang lebih serius. Gue ngak mau waktu belajar gue jadi terbagi cuman karena pacaran."

Akhirnya Arkan mengutarakan alasan sebenarnya ia ingin putus dari Keisya.

"Tapi ngak sampai putus jugakan, kita bisa kok lost kontak untuk sementara sampai kak Arkan selesai un, Keisya bakal tungguin kak Arkan kok."

"Gue ngak bisa lagi pacaran sama lo Kei, gue malas dan juga..." Arkan menggantung kalimatnya.

"Juga apa?"

"Gue bosan."

Kata bosan yang keluar dari mulut Arkan benar-benar kata yang paling di benci semua cewek, termasuk Keisya. Jika memang pada akhirnya akan merasa bosan, kenapa tidak dari awal saja mengatakannya? Kenapa baru sekarang? Di saat Keisya sudah begitu menyayangi Arkan kenapa?

"Bosan gak bisa di jadiin alasan buat putus kak Arkan. Pokoknya Keisya gak mau putus titik." Kata Keisya yang hampir saja menumpahkan air matanya. Ahh! Kenapa dia begitu cengeng sih.

"Terserah, yang penting hari ini kita putus, kita udah selesai. Sorry Kei." Balas Arkan lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Keisya seorang diri.

"Hiks Kak Arkan jahat, Keisya pokoknya ngak mau putus!" Keisya berteriak tidak jelas. Dan tanpa permisi air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya tumpah dengan sendirinya.

"Keisya gak mau putus hiks ngak mau!" Keisya kembali berteriak layaknya anak kecil yang tak mendapatkan permen.

"Kak Arkan!" Teriak Keisya memanggil Arkan yang punggungnya kian mulai menjauh, namun pria itu tak menoleh sama sekali.

"Lihat aja, Keisya bakal buat kak Arkan balik lagi sama Keisya. Keisya ngak bakal biarin kak Arkan jauh-jauh dari keisya, lihat aja nanti!! Hiks."

Setelah berteriak cukup keras, yang entah apakah Arkan mendengarnya atau tidak, Keisya tidak peduli.

Yang penting hari ini, Keisya Amaro Pramudya akan kembali memperjuangkan Arkan. Cowok yang beberapa menit lalu dengan sepihak mengatakan putus dengannya hanya karena alasan Bosan, catat Bosan.

Karena itu Keisya sudah bertekad untuk merebut kembali hati cowok itu, membuatnya sadar bahwa keputusannya meminta putus akan ia sesali suatu hari nanti. Keisya benar-benar akan membuktikan hal itu.

*****

Dan hari ini, sudah hampir tahun ke dua setelah kejadian itu. Kejadian saat Arkan memutuskan Keisya dulu, kejadian dimana Keisya bertekad untuk memperjuangkan mantannya itu, Arkan. Dan juga kejadian yang membuat hari-hari Arkan harus di hantui oleh mantannya-Keisya.

Bayangkan saja, bagaimana jika salah satu mantan kalian mengejar dan mengincar kalian. Meneror dengan pesan-pesan, mengganggu kalian setiap harinya entah di rumah ataupun di sekolah. Keisya ibarat perangko yang ingin terus menempel pada Arkan.

Arkan muak. Dia pikir setelah insiden dirinya memutuskan Keisya maka dia dan Keisya tidak akan memiliki hubungan apapun, hanya sebatas teman, itu saja tidak lebih.

Tapi ternyata dirinya telah salah, justru karena keputusannya itu dirinya harus berada di situasi yang begitu rimut, hingga rasanya ingin sekali Arkan menghilang dari bumi agar Keisya bisa berhenti menganggunya.

Di kejar mantan hanya karena insiden dirinya yang meminta putus? Konyol sekali.

*****

Kalian pernah gak ngalamin kayak di cerita atas? Di kejar-kejar ama mantan? Belum pernah? Hahaha.

Sama dong. Boro-boro di kejar mantan mantan aja kagak punya.

Ok ini cerita baru aku, aku gak tahu bakal sebagus apa, tapi aku bakal mencoba untuk memberikan yang terbaik dalam cerita ini. Doain aku semoga bisa menyelesaikan cerita ini yah.

Dan semoga cerita ini dapat menghibur kalian yang mungkin lagi galau, patah hati, jatuh cinta, bangun cinta, bangun rumah, tangga, yang lagi jungkir balik, pokoknya semuanya. Semoga bisa terhibur yah. Dukung aku terus yah gaisss.

Jangan lupa vote dan komennya para readers😍 sarannya juga yah😊

FeelingsWhere stories live. Discover now