[END]
Vmin twins✅
Brothership✅
Slow up ✅
{Revisi kapan saja}
@September 2018
Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung
@Behella4
@Irmhyu
Collabs gengs;)
"Kau tak tau apa-apa tentang ku Jim! Aku terpaksa melakukan ini, asal kau tau!" Bentak Hyun Kyo tak terima
"Apanya yang terpaksa?! Kau membuat diri ku seperti monster bahkan kepada adikku sendiri!!"
"Aku melakukan ini karena ibuku sakit!! Ibuku sakit Jim dan aku membutuhkan uang!! Lalu apa bedanya eoh? Aku juga seorang monster yang membutuhkan uang untuk pengobatan ibuku" Hyun Kyo terisak. Sementara Jimin, namja itu terdiam saat mendengar pengakuan dari Hyun Kyo. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Ia tak tega jika harus melihat perempuan menangis di hadapan nya .
Jimin mengusap wajahnya kasar.
"B-berhentilah menangis. Aku minta maaf" Jimin tercekat
"Tidak seharusnya aku yang minta maaf. Maafkan aku" Hyun Kyo mengelap air matanya
"Aku akan membayar semua pengobatan ibu mu. Tapi ku mohon jangan ganggu hidup ku lagi"
Hyun Kyo menatap Jimin "Kau bercanda?"
"Tidak.. Untuk kali ini aku serius. Pergilah dan rawat ibumu, sampai kan salam ku untuk ibumu "
Hyun Kyo tersenyum
"Ne, akan ku sampaikan. Sekali lagi Terima kasih Jimin. Dan maaf"
"T-tapi bagaimana kau mendapatkan uang? Pengobatan ibuku bukan lah hal yang kecil"
"Urusan itu kau tidak perlu tau. Yang jelas aku tak akan meminta uang sepeser pun pada appa"
. . . . . . . .
Jimin dengan sangat sangat tergesa memasuki mansion mewah milik keluarganya, setelah membayar taxi yang ia tumpangi.
Ia membuka pintu utama itu dengan kasar lalu segera berlari menuju kamar adik kembarnya yang tadi ia pukuli.
Perasaan Jimin kelut, perasaan bersalah bercampur sedih menghantuinya dirinya, ia ragu membuka pintu bercat putih dengan tulisan Taetae's room itu.
Lama berperang dengan pikirannya, akhirnya Jimin memutuskan untuk membuka pintu itu dengan gerakan perlahan.
Saat pintu itu sudah terbuka setengah Jimin terkejut dengan pemandangan didepannya, sontak ia membuka pintu dengan cepat sampai terdengar bunyi
Brakk
Jimin berlari kearah Taehyung yang sudah berlumuran darah, darah itu berasal dari hidung Taehyung. Dan yang membuat Jimin tambah panik adalah mata Taehyung terpejam erat dan wajah nya pucat pasi.
Jimin membawa kepala Taehyung ke pangkuannya, dengan tangan bergetar ia menepuk pipi Taehyung yang lebam akibat pukulannya.
"Ta...tae" Panggil Jimin, air mata sudah membendung dikelopak matanya, siap meluncur kapan saja.
"Tae!" Panggil Jimin lagi masih dengan menepuk pelan pipi sang adik.
Akhirnya setelah beberapa kali memanggil, Taehyung membuka matanya.
"J-Jiimin?" Taehyung memandang Jimin sayu, badannya terasa sakit semua.
Jimin memeluk kepala Taehyung sambil terisak sejadi jadinya.
"Hiks hiks hiks maaf hiks maafkan aku hiks aku kakak hiks yang tidak becus merawatmu hiks" Kata Jimin sambil terisak
Taehyung dengan perlahan mengangkat tangannya dan mengelus pelan punggung bergetar Jimin.
"Ja..jadi kau sudah tau?" Tanya Taehyung dengan pelan
Jimin melepas pelukannya, lalu menatap Taehyung penuh selidik.
"Jadi kau sudah tau lebih dulu dariku? Kenapa kau tidak memberi tau ku?" Tanya Jimin masih dengan sesekali terisak
"Ssst jangan menangis Jim" Kata Taehyung.
"Beritau aku bagaimana bisa kau mengetahuinya!" Ucap Jimin
Tae tersenyum dan memulai ceritanya.
Flashback on
Saat Taehyung selesai menuntaskan hasratnya untuk minum, ia pun berniat kembali untuk menaiki tangga, namun belum sampai di anak tangga pertama suara sang ayah yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponselnya mampu menarik atensi Taehyung.
"Bagus, sekarang tugas kau hanya perlu membuat Jimin membenci Taehyung"
"......"
"Kau dekati saja mereka berdua, buat salah satu dari mereka jatuh cinta padamu, lalu kau buat rencana seapik mungkin"
"....."
"Aku tau kau bisa Hyun Kyo, ini tak akan sulit"
Saat mendengar nama teman masa kecilnya disebut kan saat itu juga Taehyung sadar betapa rendahnya Hyun Kyo.
Taehyung bergegas ingin keatas dan memberitau Jimin, namun tangannya tak sengajak menyenggol gelas yang ditaruh diatas meja samping tangga, tanpa mempedulikan itu Taehyung lari dengam tergesa kekamarnya, ia takut appa nya mengetahui bahwa ia menguping.
"Taehyung? Apakah dia mendengar pembicaraan ku?"
Flashback off
Taehyung tersenyum tipis, ia memegang dadanya yang masih terasa nyeri.
"Kenapa kau diam saja?" Suara jimin tercekat
"K-kau tak ingin mendengarkan ku" Dengan susah payah akhirnya Taehyung dapat menyelesaikan kalimatnya.
Taehyung meraup oksigen sebanyak banyaknya kala ia merasakan pasokan dalam paru parunya seakan akan habis.
"Yak! Bertahanlah! Tetap buka matamu!"
Tanpa menunggu lama, Jimin langsung menggendong tubuh ringkih Taehyung, meninggalkan mension yang terlihat begitu sepi menuju rumah sakit.
Bahkan ia tak menyadari dengan kehadiran seseorang yang sendari tadi mengamati interaksi mereka berdua tanpa melakukan apapun.
"Jika dengan cara lembut selalu gagal. Maka jangan salah kan aku jika aku bertindak dengan cara yang kasar"
TBC
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.