"Hanya kebetulan maksudmu?! Cih! Sandiwara apa lagi yang kau buat eoh?!!" Bentak Jimin
"Lalu aku harus menjawab apa eoh?! Haruskah aku bilang jika kau itu bodoh Jim?!" Taehyung mulai tersulut emosi
Jimin mengepalkan telapak tangannya. Rahang namja itu mengeras bertanda emosinya sudah tak bisa di tahan lagi.
"Kenapa?! Kau memang bodoh! Bodoh karena sudah mencintai wanita jalang seperti Hyun Kyo—"
"Brengsek!!"
Bug
Satu pukulan mengenai pipi Taehyung yang membuat namja itu sedikit terhuyung ke belakang.
"Itu untuk kau yang sudah mengatai Hyun Kyo"
Bug
"Itu karena kau berani membuat kencan ku gagal"
Bug
Pukulan bertubi tubi di layangkan jimin ke wajah Taehyung. Darah segar tak henti hentinya mengalir dari hidung maupun sudut bibirnya.
Bug
"Dan itu untuk penghianat seperti mu, adik ku tersayang"
Taehyung meringis, tubuhnya merosot begitu saja ke lantai saat pukulan terakhir Jimin yang mengenai tepat pada ulu hati nya. Rasanya sesak, kepalanya pun terasa begitu sakit seperti akan pecah.
"Uhuk... Shhh" Taehyung sudah tak berdaya dengan wajah yang babak belur. Sementara Jimin kembali menetralkan deru nafasnya yang sempat tak teratur akibat luapan emosinya.
Ada rasa bersalah maupun kasian. Namun semua itu di hempas jauh jauh oleh Jimin. Setelah melihat Taehyung tak bisa apa apa. Jimin langsung pergi dari kamar Taehyung, meninggalkan adiknya itu dengan semua ketidak berdaya annya.
"J-jim hiks... A-appo" Taehyung memegang dadanya dan melihat kepergian Jimin dengan liquid bening yang menetes dari kelopak matanya. Hingga alam kesadarannya terbawa begitu saja oleh cahaya putih yang menyilaukan. Namun tidak bertahan lama karena warna putih itu telah berubah menjadi gelap. Semua nya gelap bahkan rasa sakit yang sempat Taehyung rasakan seakan akan menghilang begitu saja.
Jimin mengambil jaket dan topimya lalu berjalan dengan langkah lebar keluar dari mansion mewah itu.
Hari sudah malam, dan Jimin tidak tau ingin kemana, ia hanya berjalan mengikuti kata hatinya untuk menghilangkan emosi yang masih terbendung dihati dan kepalanya.
Saat Jimin tengah asik berjalan, ia melirik sisi kanannya, dan matanya yang sipit itu makin menyipit untuk memastikan seseorang yang dilihatnya diseberang sana.
"Kenapa dia disana?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi apa yang harus ku lakukan selanjutnya tuan?" Tanya seorang gadis
"Ku rasa untuk sekarang kau harus membuat Jimin lebih membenci Taehyung lagi, tapi yang tadi itu sudah cukup bagus" kata sesosok laki laki yang sudah tidak muda lagi ini, sebut saja dia Tuan Kim Jong Ki.
Okey kalian pasti tidak terkejut dengan nama ini.
"Ta..tapi apa yang harus ku lakukan untuk membuat Jimin semakin membenci Taehyung?" Tanya yeoja itu lagi.
"Cukup dekati Taehyung, dan beri harapan palsu pada Jimin" tuan Kim bersmirk ria.
"Ba..baiklah tuan, akan saya lakukan, saya permisi dulu, ibu saya sendiri disana" kata yeoja itu, membungkukkan sedikit badannya untuk memberikan salam perpisahan.
YOU ARE READING
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Sebelas•~|
Start from the beginning
