"Aduh, hujannya sangat deras, bagaimana bisa aku melewatinya?" Kata Taehyung dalam hati.
Ceklek
Suara pintu mobil yang dibuka membuat atensi Taehyung teralih pada sumber suara itu.
Ia melihat Jimin sudah menaruh jaket bomber miliknya (yang ntah kapan ia bawa) itu diatas kepalanya.
Dan melangkah dengan tergesa menuju kedalam sekolah mereka.
Taehyung terdiam melihat itu, ia tidak membawa apa-apa untuk perlindungan dirinya, lalu bagaimana dia melewati hujan ini?
Sampai akhirnya lamunan Taehyung terhenti oleh ketukan di kaca mobilnya.
Taehyung dengan tergesa menoleh
"Hyun Kyo?" Gumam Taehyung pelan ketika melihat gadis yang menjadi masalah ia dengan Jimin ini berdiri diluar mobilnya dengan membawa payung.
Taehyung menurunkan sedikit kaca mobil disampingnya.
"Ada apa?" Tanya Taehyung niantya ia ingin berkata dengan nada yang datar, tapi apalah daya ia tak tega melalukan itu pada Hyun Kyo yang memang pada dasarnya tidak tau apa-apa. Itu menurut Tae sih.
"Ayo jalan bersamaku sampai kedalam, ku lihat kau tidak membawa payung untuk melindungi tubuhmu" kata Hyun Kyo sambil tersenyum.
Tae terdiam, apakah tidak apa-apa jika ia menerima tawaran ini? Tapikan ini bulan sebuah kesalahan.
Taehyungpun mengangguk dan membuka pintu mobilnya lalu berdiri tepat dismaping Hyun Kyo.
Hyun Kyo memberikan payung yang digenggamnya itu kepada Taehyung, dan Taehyung mengernyit bingung
"Ku rasa, lebih baik kau yang memegangnya, kau kan lebih tinggi dari aku, jadi aku tak susah untuk melindungi kepalamu dari hujan" jelas Hyun Kyo saat ia mengetahui raut bingung Tae.
Tae pun mengambil alih payung itu dan mereka berjalan dengan tergesa kearah sekolah. Mereka terus berjalan tanpa tau seseorang memperhatikan mereka berdua dengan tatapan irinya.
"Kau bilang, Kau tak menyukainya Tae, tapi ini apa?" Yap, seseorang itu Kim Jimin yang sedari tadi menunggu di samping gerbang sekolah, niatnya ingin melihat Taehyung masuk, ya bagaimanapun kan Taehyung adiknya yang harus ia jaga. Tapi malah mendapatkan pemandangan yang membuat hatinya semakin teriris.
Taehyung mengibaskan rambutnya yang sedikit basah, sementara gadis yang kini ikut berteduh bersamanya tengah melipat payung miliknya yang sempat melindungi mereka berdua dari derasnya hujan.
Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru koridor. Namun ia tak melihat Jimin di antara orang yang berteduh di sana. Apa mungkin Jimin sudah ada di kelas?
"Kau sedang mencari siapa?"
"Ah tidak ada. Sepertinya aku harus ke kelas. Sekali lagi terimakasih atas tumpangan payung nya" Taehyung tersenyum tipis seraya membungkukkan badannya sebelum pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jimin terus melangkah menyusuri koridor dengan rahang yang tertutup keras. Raut wajahnya memerah akibat menahan sebuah gejolak emosi. Entah apa yang harus ia lakukan saat ini.
"Hyung kau kenapa? Mana Taetae hyung?"
Dan entah untuk yang ke berapa kalinya namja manis bergigi kelinci itu menanyakan hal yang sama setiap detiknya. Langkahnya pun tak bosan mengikuti langkah lebar Jimin kemana pun namja itu pergi.
"Hyung waduh appo" Jungkook mengusap bahunya yang tertabrak tubuh Jimin
"Kenapa hyung berhenti mendadak eoh?"
ESTÁS LEYENDO
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Sebelas•~|
Comenzar desde el principio
