Fika mengerjapkan matanya. Jadi, semua orang tahu kalau Fika sedang melakukan tantangan? Ah, itu sudah pasti. Mengingat citra Fika sebagai seorang penantang yang begitu kental dengan reputasi buruk di sekolah.

"Terus, kenapa lo nerima tantangan gue?" tanya Fika, tidak paham.

Geovan mengangkat bahu. "Bagus kan? Emang lo mau gue tolak di depan banyak orang? Gue yakin lo bakal ngadu sama Bunda."

Fika melotot. "Gak akan lah, gila aja gue ngadu Cuma gara-gara di tolak sama lo,"

"Banyak alesan. Udah naik cepetan,"

Fika membuang wajah kesal. "Ogah, balik sendiri sana. Gue mau─ Geovan!" Fika berteriak, dengan tiba-tiba Geovan mengangkat tubuh Fika dan mendudukan cewek itu di jok belakang motornya.

Beberapa murid yang kebetulan belum pulang di area parkiran memekik dan menyoraki tingkah laku dua orang itu. Fika meringis, malu juga ada rasa menggelitik di dalam perutnya.

Klek!

Geovan memakaikan helm di kepala Fika lalu menyusul duduk di depan cewek yang masih terkejut itu.

"Pegangan,"

Fika menuruti, memeluk perut Geovan dengan senyum yang disembunyikan di punggung cowok wajah datar itu. ah, rasanya Fika ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang. apa yang di lakukan Geovan selalu saja bisa membuat Fika lemah dan pasrah.

**

Fika tidak bisa menghilangkan senyumnya. Apa lagi mengingat tingkah Geovan di sekolah, ah benar-benar manis sekali. Yah, walau kadang-kadang sikapnya suka sekali membuat Fika sakit hati.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri, Fik? Gak takut apa itu bibir robek?" Mama menegur, keheranan melihat Fika yang tidak berhenti tersenyum dari pulang sekolah.

Fika menoleh, lagi memberikan senyum malunya. "Ih apa sih Ma, jangan ganggu."

Mama mengerutkan dahinya bingung. Benar-benar dengan anak perawan satu-satunya itu. "Anak muda jaman sekarang,"

Fika kembali terkekeh geli sendirian, tersenyum-senyum ketika membayangkan beberapa murid menyorakinya di parkiran. Ah, pasti bakal jadi gosip. Padahal mereka tidak tahu saja, dirinya dengan Geovan pacaran karena tantangan.

Mengingat tantangan, Fika jadi ingat masa SD dulu. Menantang Geovan untuk jadi pacarnya, setelah itu di putuskan begitu saja. Tidak lama setelah itu, Geovan pindah rumah entah ke mana. Bahkan Fika belum meminta maaf, saat itu Fika hanya bisa menyesali karena sudah jahat kepada Geovan.

Siapa sangka sekarang Ipta kecil itu kembali lagi kepadanya. Dan dejavu itu terjadi lagi.

"Fik, ada Geovan nih."

Fika mengerjap, menoleh ke sumber suara. "Geovan?"

Fika beranjak, merapikan penampilannya buru-buru dan melangkah ke depan rumah. Benar, Geovan ada di sana. Cowok itu berdiri dengan kaos polos yang di padu kemeja kotak-kotak hitam putih dan celana jeans.

"Ada apa Ge?" tanya Fika, pelan.

Geovan yang atdi membelakangi Fika membalikan badannya. "Lo sibuk?"

Dahi Fika mengerut. "Enggak, ada apa?"

"Anter gue keluar cari makan,"

"Eh? Tumben, emang Bunda gak masak?"

"Bunda gak ada kondangan pulang malem. Mau anter gue gak? Kalau gak juga gak ap─"

"Mau kok! Tungguin, gue ganti baju dulu." Fika memotong kalimat Geovan. Berlari meninggalkan Geovan yang hanya bisa diam di tempatnya.

"Idiot,"

Menunggu Fika yang entah sedang apa, hampir lima belas menit Geovan menunggu di depan rumah cewek itu.

"Yuk,"

Geovan menoleh, satu alisnya naik. "Lo mau jadi biduan?"

Fika bingung, menatap penampilannya yang menurutnya biasa saja. Dengan jeans baby blue dan kaos lengan pendek. Dia tidak tahu saja make up yang di gunakannya terlalu tebal dan berlebihan walau masih cantik untuk di pandang. "Kenapa?"

Geovan membuang napas. "Gak ada, ayok cepetan lama banget lo."

Fika merengut. "Udah ngajak, sendirinya juga yang marah-marah."

"Gue gak maksa by the way,"

Lagi Fika merengut dengan dengkusan sebal. "Ngelak aja terus,"

"Lo jadi nganter gue gak?"

"Iya iya! Gak sabar banget sih lo Ge!"

"Lo tahu gue gimana,"

Fika duduk di belakang Geovan yang sudah duduk di atas motor. "Gak tahu tuh. Karena yang gue tahu lo itu polos, baik, dan penuh perhatia─"

"Dan lo masih idiot kayak dulu,"

Fika menggeram, lalu mememik. "Lo nyebelin!"



TBC!

Aduh, jadi pengen balik jadi abege XD

VOTE KOMENTAR DAN SHARE

Sangkyu:*

Halo, Mantan! (Tersedia Di Gramedia)Where stories live. Discover now