Pt.16 ~Prince in the rain~

217 27 23
                                    

Diharap reader-nim bisa menanggapi bagian yang berkonten sensitif🌚
*know kan?😆*
.
Happy reading!

Author pov

Farael duduk didepan jendela kamar inap nya, langit mulai mendung tapi ia masih belum menemui Rangga.

"Dek,"

Farael menolehkan pandangan nya pada sang kakak yang memanggilnya, wajahnya tampak cemberut dan menekuk.

"Mas kan udah bilang, Rangga butuh waktu buat sendiri. Kamu bisa ngertiin kan?,"

Farael menundukan kepala dan mengangguk kecil, sang kakak langsung jongkok didepan Farael.

"Jangan sedih dong, senyum :) "

Farael mengangkat wajahnya dan berusaha tersenyum, meski merasa terpaksa.

"Mas.."

"Ya?,"

"Rael mau jalan keluar boleh kan?, cuman sebentar"

"Mas temenin ya?"

"Nggak usah, rael bisa sendiri. Boleh ya?"

"Ya udah, hati hati ya"

"Iya, makasih mas"

Farael berjalan dari ruang pasien nya, langkah kakinya membawanya disebuah taman kecil di depan klinik. Farael mengedarkan pandangan dan masih tidak menemukan anak laki laki yang ingin ia jumpai.

"Rangga..,aku ingin ketemu. Aku kangen..😔"

Zzzzraaaaasssshhhh
☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁
//////////////////////////////////////////////////

Hujan deras turun dengan mendadak, Farael buru buru mencari tempat untuk berteduh, ia kesulitan untuk berlari karena badannya masih lemas. Hingga..

Bruk!

"Ahhh!, Sshh..kaki ku,"

Srat!☔

Farael menengok keatas dan ada seseorang yang sedang memayungi nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Farael menengok keatas dan ada seseorang yang sedang memayungi nya.

"Kamu tidak apa apa?"

Seseorang itu dengan sigap membantu Farael untuk berdiri, dengan sigap orang yang menolong Farael tersebut membungkuk dan membersihkan kotoran yang menempel pada lutut Farael.

"Terima kasih..,"

"Benar, kamu tidak apa apa? kamu..pasien kan? Ayo berteduh dulu"

Farael mengangguk, menuruti perkataan seseorang yang menolongnya barusan. Menurut Farael orang itu sangat ramah, perkataan nya juga terdengar halus ditelinga nya.

"Duduk sebentar, aku belikan obat merah dan kain kasa. Lutut mu lecet"

Farael melihat ke arah lututnya, ia sedikit terkejut melihat lututnya yang berdarah.

Osmanthus/金木犀 「On Revision」Where stories live. Discover now