17. Bodoh dan Naif

Start from the beginning
                                    

Huang Lianyue menghela napas lega. "Lalu jika qie boleh bertanya, apa yang di pikirkan wangye?" Karena bos besar berkata dia tidak berbuat kesalahan dan tidak perlu ketakutan, Huang Lianyue sebagai karyawan yang baik meunjukkan sedikit perhatiannya.

"Benwang pernah memelihara seekor kucing, apa kamu tahu?" Huang Lianyue mengangguk.

Menurut apa yang diceritakan di dalam novel,  Pangeran Yixing memang pernah memelihara seekor anak kucing.

Dahulu, ketika Huang Lianyue asli kecil berkunjung ke Istana, dia sering melihat Pangeran Yixing kecil menggendong kucing kecil di lengannya. Lalu, suatu hari ketika dia mengunjungi Istana setelah beberapa waktu tidak datang—

Dia mendengar kucing kecil Pangeran Yixing menghilang! Dan mulai saat itu Pangeran Yixing membenci binatang kecil dan imut sejenisnya.

"Apa yang terjadi pada kucing itu? Kenapa qie tidak pernah melihatnya?" Zhang Yixing melirik Huang Lianyue secara singkat saat dia bersandar di dinding kayu.

Huang Lianyue menunduk, menggigit bibir bawahnya.

Sial! Bagaimana dia sebodoh dan seceroboh ini?

"Mati."

Zhang Yixing menjawab singkat.

Huang Lianyue bergumam. "Ah?" Lalu dia mengangkat kepalanya, menatap Zhang Yixing yang sedang memejamkan mata.

Bulu mata lelaki itu lentik, tebal, dan panjang. Itu membuatnya mengingat sayap kupu-kupu yang indah, dan tidak bisa tidak berpikir ....

Bersama dengan laki-laki seperti ini, bagaimana dia bisa menahan diri agar tidak menerkamnya?

"Kucing itu mati." Zhang Yixing membuka matanya, menatap Huang Lianyue yang masih duduk dengan bodoh.

"Bagaimana bisa?" Huang Lianyue tanpa sadar bertanya.

"Itu bodoh, menyingung seseorang yang seharusnya tidak di singgung." Zhang Yixing menjawab dengan nada membosankan.

Meski begitu, Huang Lianyue dapat merasakan ketidak berdayaan, kesedihan, dan kekesalan yang tersirat dalam suara dan ekspresinya.

"Siapa?"

"Selir kekaisaran Xu."

Huang Lianyue mengangguk paham. Selir kekaisaran Xu, Xu Xian adalah ibu dari pangeran ke-tiga, Zhang Kang yang sekaligus kekasih masa kecil kaisar saat ini.

"Bagaimana itu terjadi?"

"Itu—" Zhang Yixing berhenti, menghela napas sebelum melirik Huang Lianyue yang memasang raut penasaran.

Kenapa dia harus memberitahu wanita kecil yang bodoh ini?

"Diam, sangat berisik!" Zhang Yixing mencibir.

Huang Lianyue membeku mendengar cibiran Zhang Yixing. Terdiam, dia menepuk pelan bibirnya saat dia mendumal,

—bodoh! Bagaimana kamu bisa mencampuri urusan suatu yang mulia tertentu? Apa kamu mencari mati? Ah!

Yang tidak dia ketahui ialah, Zhang Yixing yang tersenyum samar setelah melihat tingkah lakunya.

"Memang sangat bodoh dan naif!" Zhang Yixing membatin.

Sementara itu di sebuah kamar di lantai atas suatu kedai teh, seorang wanita memandang sebuah kereta yang berjslan menjauh dengan kerinduan di matanya.

"Wanita itu sangat bodoh dan arogan, kenapa sepupu masih bersabar padanya?"

Sementara seseorang yang berdiri di sampingnya menjawab. "Nona, jangan marah. Nona tau Pangeran Rui melakukan itu untukmu. Nona, bersabarlah sebentar lagi, jangan gegabah, wanita itu masih memiliki nilai guna." Sambil menuang teh ke dalam cangkir.

"Ya, dia hanya umpan. Aku seharusnya tidak membuat diriku marah karena umpan belaka." Wanita itu mengangkat secangkir teh di hadapannya, meminumnya sebelum meletakkannya di meja dengan hentakan kasar. "Tapi kenapa sepupu harus membawanya berjalan-jalan dan bahkan bersikap manis padanya?!"

"Nona, jangan lupa kalau Pangeran Rui curiga orang itu ada di sini. Jika Pangeran Rui tidak membawa wanita itu keluar dan memancingnya, bagaimana kita bisa menangkap 'ikan besar?"

Wanita itu diam.

Disisi lain setelah mencapai Ru Wangfu, Huang Lianyue segera kembali ke Peach blossom palace.

Disana, dia melihat Xiao Ning dan Xiao Shi yang menyambutnya dengan kecemasan tertulis di wajahnya.

"Wangfei! Apa kamu baik-baik saja?"

Huang Lianyue memutar matanya secara internal. Hell, itu tidak seperti Pangeran Yixing yang terhormat akan bertarung tanpa sebab dengan wanita kecil sepertinya bukan?

"Kalian bisa tenang, Pangeran Yixing adalah lelaki terhormat yang tidak akan menyakiti istrinya sendiri."

Xiao Ning dan Xiao Shi menghela napas lega mendengar jawaban Huang Lianyue.

"Tapi wangfei, bukan seperti itu yang pelayan ini maksud."

"Oh, lalu apa maksudmu?"

"Yang pelayan ini maksud adalah, wangfei aktif dan bersemangat, itu membuat pelayan ini khawatir wangfei bertabrakan dengan seseorang." Xiao Shi menjelaskan sebelum tertawa hingga membuat matanya menjadi bulan sabit, sementara Xiao Ning cekikikan menahan tawa.

Sementara itu Huang Lianyue yang mengerti apa maksud kedua gadis pelayannya tidak bisa menahan perasaan kesal.

Sial! Mereka jelas meledeknya!

See you next up!

To be Beloved WifeWhere stories live. Discover now