15. Mengolesi Ibu Tiri

15.6K 1.5K 80
                                    

Selamat membaca dan tolong diingatkan kalau ada typo ya!

Beberapa hari kemudian, Pangeran Yixing tiba-tiba mengajak Huang Lianyue menemaninya pergi ke pasar dengan menyamar.

Oleh karena itu dipagi hari tepat setelah sarapan, Huang Lianyue mengganti pakaiannya dengan gaun katun kasar yang disiapkan pangeran Yixing.

"Selesai?"

Huang Lianyue mengangguk, memasang senyum lembut seperti biasanya saat dia berjalan mendekati Pangeran Yixing sambil menatapnya aneh.

Bagaimana tidak aneh? Rui Wang yang terhormat hari ini mengajaknya berjalan-jalan Xin Lan road!

Dimana itu bisa menjadi normal untuk Pangeran gila kerja seperti Zhang Yixing?

Yang tidak Huang Lianyue ketahui adalah, seorang Mulia tertentu sengaja mengosongkan waktunya untuk menemani 'mangsa' nya hari ini. Dan untuk apa tujuannya? Itu hanya diketahui oleh suatu keagungan tertentu!

"Ayo!"

Mata Huang Lianyue melebar saat Zhang Yixing mencengkram pergelangan tangannya, menariknya ke luar kamar utama sampai mereka naik ke kereta kuda yang telah dipersiapkan.

Tidak seperti biasanya, kereta kuda yang mereka naiki saat ini tidak terlalu besar dengan interior yang terbilang sederhana. Begitu pula dengan tidak adanya penjaga serta pelayan yang mengikuti mereka.

"Mendekat!" Baritone Zhang Yixing menyadarkan Huang Lianyue dari lamunan.

Ruangan di dalam kereta itu tidak besar sehingga hanya dengan merentangkan tangan, Pangeran Yixing bisa meraihnya dan  menariknya pangkuannya.

"A-ah! A-apa yang kamu lakukan?" Huang Lianyue sangat terkejut sampai dia melupakan peran 'istri lembut yang anggun' dan berteriak dengan ekspresi ketakutan.

Di belakangnya, napas hangat Zhang Yixing meniup bagian belakang telinganya saat dia menjawab.  "Memelukmu."

Suaranya rendah, dingin, dan memikat seperti cello, memabukkan bak anggur ribuan tahun, yang membuat seseorang memiliki ilusi bahwa suara itu bisa membuat telinganya hamil.

"A-ku ... qie bisa melakukannya sendiri, qie berat dan itu akan membebani wangye." Huang Lianyue mencari alasan, sementara intinya adalah—

Dia bisa duduk sendiri, dan tidak perlu memeluknya!

"...." Hening.

Zhang Yixing menolak menjawab, sementara tubuh Huang Lianyue tiba-tiba kaku setelah ia merasakan sesorang mengendus tengkuk lehernya, menggeleng dengan kepala menempel di sana membuatnya bergidik.

"Tidak mungkin." Lelaki itu akhirnya menjawab.

Sementara itu, tindakan Pangeran Yixing membuat Huang Lianyue merasa tidak nyaman dan berontak.

"Jangan bergerak!" Pangeran Yixing membentak, membuat Huang Lianyue sontak membeku kaku, dan tidak berani bergerak.

Lagi pula, siapa yang akan bertanggung jawab jika Pangeran Yixing kehilangan kesabaran dan mengakhiri kehidupan kecilnya disini?

Itu tidak akan berhasil!

Pemikiran itu membuat Huang Lianyue hanya bisa menyerah, dan duduk diam di pangkuan Zhang Yixing dengan postur kaku seolah seseorang menotoknya.

"Wang, wangye..."

"Hm, panggil aku suami!"

Huang Lianyue terkesiap. "A-apa?" Dia bertanya ragu.

Zhang Yixing menarik napas panjang sebelum mengulangi perintahnya. "Panggil aku 'suami'."

"A-kenapa?"

To be Beloved WifeWhere stories live. Discover now