14. Tidur Bersama

17.3K 1.6K 36
                                    

Selamat membaca dan kalau ada typo harap diingatkan...!

Malam semakin dalam. Saat ini, jantung Huang Lianyur berdegup kencang seolah sekumpulan rusa berlari disana saat ia membantu Pangeran Yixing melepas jubah luarnya.

Untuk sekedar informasi, setelah sampai disini, ini adalah pertama kalinya dia membantu seorang lelaki melepas pakaiannnya. Yeah, tapi itu juga tidak berarti dia pernah melakukannya di dunia modern.

"Gugup?" Zhang Yixing bertanya dengan senyum main-main di bibirnya melihat jari Huang Lianyue yang gemetaran.

Huang Lianyue melirik ekspresi Zhang Yixing dari sudut matanya, dan saat itulah dia tidak tahan tidak mengumpat—

Sialan! Lelaki ini! Kapan dia menjadi sangat melenceng dari deskripsinya di dalam novel?

Yang tentunya hanya bisa dia lakukan di dalam hati sementara senyum di bibirnya semakin lembut.

"Ya, Wangye bermurah hati, tolong maafkan qie karena canggung." Huang Lianyue berkata melalui bibir terkatup, berusaha tidak menunjukkan keengganannya.

Yang tidak dia ketahui adalah sudut bibir Zhang Yixing yang melengkung tanpa sadar. "Oh, itu bukan masalah besar, tidak perlu meminta maaf. Toh, kita memiliki banyak waktu untuk itu." Zhang Yixing bermurah hati.

Huang Lianyue yang mendengar itu membeku di tempat, tangannya yang memudar jubah Zhang Yixing terhenti saat dia berusaha mencerna maksud Zhang Yixing,

Memiliki banyak waktu?

Memudar jubah?

Bersama?

Tuhan! Bukankah itu berarti lelaki itu akan terus disini di malam-malam selanjutnya?

Dengan pemikiran seperti itu, Huang Lianyue tanpa sadar berdiri tegak dan menatap Zhang Yixing ngeri.

"Wangye... k-kamu..."

Huang Lianyue tersendat dalam kata-katanya, wajahnya yang sepucat kertas membuat Zhang Yixing memicingkan mata.

"Apa? Kenapa? Apa kamu sangat tidak menyukaiku?"

"Ya! Aku tidak menyukaimu!" Huang Lianyue berteriak, dan tentusaja itu hanya dia lakukan di dalam hati sedangkan bibirnya—

"B-bukan seperti itu maksud qie. Tapi, wangye" Huang Lianyue memperbaiki ekspresinya. "Bukankah orang-orang berkata tentang membagi air hujan secara rata? Jadi, bagaimana qie bisa menahan wangye pergi memberi rahmat sister-sister yang lain?"

Oh, Huang Lianyue ingin bertepuk tangan untuk perkataannya sendiri! Tapi tentunya dia tidak berani melakukan itu sejak Pangeran besar ini berada disini.

Zhang Yixing mengangkat alisnya saat dia menatap wanita kecil di hadapannya dengan senyum menarik. "Oh? Aku tidak tahu wangfei ku yang terkasih memiliki kebijakan seluas samudra."

"..."

"Kalau begitu, bukankah lebih baik aku membagi 'rahmatku' padamu lebih dulu sebelum membagikannya ke orang lain?" Zhang Yixing sengaja menggoda.

Wajah Huang Lianyue menjadi pucat pasi setelah mendengar pernyataan Zhang Yixing. "K-kamu.... kamu..." Huang Lianyue tergagap sementara Zhang Yixing menyipitkan mata.

"Bukanlah dulu kamu sangat ingin menarikku ke tempat tidur? Kenapa sekarang kamu sangat ketakutan?" Lalu mencubit dagu Huang Lianyue dan memaksanya mendongak. "Jangan berpura-pura lagi, katakan siapa kamu sebenarnya, Huang Lianyue?"

Wajah Huang Lianyue semakin pucat, bibirnya bergetar hebat saat ia merasa kakinya melemah. "W-wangye aku—"

Zhang Yixing terkekeh pelan, melepaskan cubitannya di dagu sang istri sebelum membelai pipi wanita di hadapannya. "Aku hanya bercanda! Tentu saja kamu Huang Lianyue, wangfei Rui Wangfuku, bukan?" Lalu menggigit telapak kecil Huang Lianyue di bibirnya.

To be Beloved WifeWhere stories live. Discover now