07. Memasuki Istana (2)

17.4K 1.4K 34
                                    

Ketakutan Huang Lianyue yang terus menerus membuat Pangeran Yixing merasa bosan. Meskipun ia berniat berhububgan baik dengan istri sahnya, ia tetap tidak tahan dengan ketakutan yang terus menerus. Jadi daripada membuang waktunya, lebih baik memperlakukannya seperti pertama kali mereka menikah.

Pangeran Yixing menghela napas, bersandar ke dinding kereta dan memejamkan matanya,mengingat kembalinmomen pernikahan mereka satu tahun yang lalu—

Meskipun saat itu dia menikah karena paksaan, dia tidak berniat mengabaikan istri sahnya karena hal itu, lagipula dia juga mengambil keuntungan dari pernikahan ini.   Tetapi, apa yang membuatnya kecewa adalah istri barunya yang ternyata sangat implusif dan bodoh sehingga ia mengamuk di istana, membuat Ayah kekaisaran memarahinya dan menghukumnya karena tidak bisa mendidik istri yang baru menikah.

Dia tahu hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk membenci dan menjauhinya, karena itu dia memaafkannya dan memberinya wajah dengan menemaninya sarapan sebelum berangkat ke perbatasan atas perintah kaisar. Kemudian, hal yang membuatnya sangat marah adalah ketika dia memberinya afrodisiak tepat di malam hari ketika ia kembali dari perbatasan.

Banyak hal yang terjadi saat itu, dia lelah dan menginginkan sambutan hangat, ketenangan yang bahkan tidak bisa ia dapatkan karena tindakan istrinya yang terlampau 'berani'.

Sejak saat itu, dia melupakan niat untuk membangun hubungan baik dengan wangfeinya.

Gerbong kereta hening disepanjang perjalanan sampai Mo Luan mengumumkan kedatangan mereka ke istana.

"Wangye, Wangfei, kita sampai di istana!"

Zhang Yixing membuka mata, menyipit pada Huang Lianyue yang menghela napas lega setelah mendengar pengumuman Mo Luan.

Nah, apa dia menghukumnya terlalu keras waktu itu?

Zhang Yixing berpikir, sementara Huang Lianyue tidak sabar keluar dari kereta.

"W-wangye! A-apa yang kamu—" Huang Lianyue bersentak ketakutan ketika Zhang Yixing memeluknya dari belakang, kemudia, suara dingin dan rendah lelaki itu terdengar di udara.

"Tunggu!" Ucap Pangeran Yixing sebelum memindahkan Huang Lianyu ke bagian dalam kereta, dan menyelinap keluar lebih dulu.

Tindakan ini membuat Huang Lianyue menganga kaget.

Jadi.... pemimpin lelaki itu hanya ingin turun lebih dahulu?

F**k! Dasar lelaki tidak gentleman!

"Keluar. Sekarang!"

Suara rendah dan dingin menyadarkan Huang Lianyue, mengangguk, dia menjawab:"Baik," Huang Lianyue berhenti setelah melihat telapak tangan besar terulur di hadapannya.

Telapak tangan itu terlihat sedikit kasar dengan beberapa kapalan yang mungkin diakibatkan terlalu sering memegang pedang— itulah yang sering disebut dalam web novel yang dia baca.

"Yue'er datang!" 

Huang Lianyue tersentak, menatap tangan terulur didepannya lalu wajah tampan Zhang Yixing dengan tidak percaya.

Jadi, sebenarnya pemeran utama lelaki ini tengah mengulurkan tangan pada pakan ternak meriam sepertinya?

Zhang Yixing mengernyit saat ketidak sabaran tertulis diwajahnya yang tampan. Ada apa dengan wangfei nya ini? Kenapa dia sering menatapnya dengan takut atau menatap kosong padanya?

"Ah!" Huang Lianyue berseru kaget saat telapak kasar itu menarik pergelangan tangannya, menyebabkan dia jatuh kurus kedepan dalam keadaan linglung, sebelum jatuh ke pelukan yang keras dan —

To be Beloved WifeWhere stories live. Discover now