Pacar Rasa Bodyguard

6.3K 229 4
                                    

"Yang jalannya pelan aja"
"Awas yang batunya licin ntar kepleset"
"Didepan ada lobang yang liatin jalannya"
"Kamu capek? Aku gendong aja ya"
"Tuh kan kamu keringetan sini aku lapin"
"Awas yang ada ranting nanti kamu kena"
"Harusnya tadi kita gausah ikut kemah aku gamau kamu kenapa-napa yang"

Ya itu semua kekhawatiran Noval pada Nana. Wajar sih ini kali pertama Nana ikutan acara beginian, itu juga karena wajib dan ada Noval yg menjaganya, sebelumnya mana boleh. Pasti orang tua Nana membayar guru untuk tutup mulut. Padahal Nana sangat antusias jika ada acara yg begini.

***
Entah cara apa yang dipakai Noval hingga Nana harus setenda dengan Noval. Ia sudah memprotes langsubg ke sang guru, tetapi sang guru malah akan memulangkan Nana jika menolak. Huft...
"Kamu ganti celana kain dulu yang, terus aku pijetin kamu ya kaki kamu pasti pegel, digendong kok gamau"
"Loh tapi kan kita harus cari kayu dulu buat api unggun nanti malem, lagipula tadi tenda kita udah dibuatin sama yg lain kan ga enak"
"Gausah yang kamu kan capek, udah kamu nurut ya apa kata aku, kalo ga nurut aku bakal bawa kamu pulang,"
"Kok gitu si kan baru sampe"
"Makanya nurut"
Nana pun memanyunkan bibir kesal dan membuang muka. Noval yg melihat itu gemas, menekan pelan wajah Nana dan memandanginya. Cup, cup, cup diciuminya bibir Nana.
"Ganti celana sendiri, atau aku gantiin yang?"
"Yaudah sana kamu keluar, jangan ngintip"
"Iya mamah hehe, cup"

***
Malam semakin larut, banyak siswa yang sudah memasuki tenda, termasuk Nana dan Noval. Nana sendiri tidak bisa tidur. Pikirannya sedang mengingat kejadian api unggun dimana beberapa wanita mengeluhkan Nana dan Noval yg setenda. Sebenarnya omongan mereka tidak ada yg salah. Karena mana ada sekolah yg membolehkan laki dan perempuan yg bukan muhrim untuk tidur bersama, walaupun tidak melakukan apaapa tetap saja godaan setan bisa terjadi.
Noval sedari tadi memperhatikan Nana yg berada dipelukannya tampak gelisah dan belum juga menutup matanya untuk tudur.

"Kamu kenapa belom tidur, merem yang udah malem, cup.. cup.. cup"
"Yang aku tidur sama anak perempuan aja ya"
"Kenapa hm? Kamu gamau lagi tidur sama aku, kita kan udah sering"
"Bukan gitu, tapi nanti apa kata orang lain"
"Jangan pikirin orang lain, sekaranv pilihan kamu ada 2 tidur sekarang atau pulang sekarang?"
"Iya iya aku tidur, tapi jangan galak kek gitu mukanya aku gasuka"
"Iya mah papah nurut apa kata mamah aja"

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang