BAB 13

136 17 0
                                    

Alden terbangun pukul tujuh pagi. Berhubung sekolah diliburkan untuk keperluan kelas dua belas ujian, jadi Alden tidak perlu bersiap-siap ke sekolah.

Tok...tok...tok

"Masuk," ucap Alden setelah mendengar ketukan di pintu kamarnya.

"Den, disuruh sarapan di bawah sudah ditunggu bapak,"ucap Bi Inem

"Ayah ada di rumah?" Tanya Alden heran.

Bi Inem mengangguk "Belakangan ini bapak selalu pulang."

"Yaudah, Alden mandi dulu. Nanti kebawah."

Setelah mendengar perkataan Alden, bi Inem memilih keluar dari kamar Alden.

Alden menatap semua orang di meja makan dengan heran. Pasalnya, pagi ini ayah ada di rumah mengajaknya sarapan bersama. Dan Tante Mara juga Raisya berada satu meja makan dengannya.

"Kenapa Al? kok engga dimakan?" Pertanyaan ayahnya membuat Alden sadar dari lamunan.

Alden hanya melanjutkan makannya.

"Makasih ya mas, sarapannya. Harusnya saya yang mengundang kalian sarapan di rumah," ucap Tante Mara

Ayah tersenyum "Engga papa, gimana makanannya? Raisya, suka?"

Raisya mengangguk "Suka om, enak."

"Panggil Ayah saja, biar sama kaya Alden."

Raisya menatap Alden kemudian beralih ke ayah sebelum akhirnya mengangguk "Iya, Yah."

"Alden, mulai sekarang kamu harus menjaga Raisya ya," ucap ayah

"Kenapa emangnya?"

"Raisya kan perempuan, dia juga sering sendiri karena Tante Mara bekerja. Jadi, apa salahnya kamu menjaga dia 'kan?"

Alden menatap Raisya yang terlihat menahan senyum senangnya.

"Raisya juga engga keberatan kan?" Tanya ayah menatap Raisya.

"Iya... Yah."

Alden hanya mengedikkan bahu.

"Lagi pula, kalau kalian dekat kan lebih bagus," ucap Tante Mara.

"Apanya yang bagus?" Tanya Alden bingung.

Tante Mara hanya menatap ayah kemudian tersenyum.

"Nanti kalian juga tau."

***

Pukul sembilan Alden sudah berada dirumah Reina. Setelah mendapat pesan dari Renal yang memintanya untuk datang.

"Sorry, ya kalau gue ganggu lo," ucap Renal yang baru saja datang dari dapur.

"Iya engga papa Bang."

"Jadi gini, bokap sama nyokap kan pergi bi Ijah juga lagi pulang kampung karena anaknya sakit. Nah, gue mau ke kampus ngejar dosen sama ada acara ampe malam. Engga papa kan kalau gue minta tolong lo jagain Reina?"

"Lo serius bang, minta gue temenin Reina disini?"

"Gue percaya sama lo."

Alden mengangguk.

"Oke, kalau gitu gue berangkat ya. Reina belum bangun biasa dia nyelesain novel sampai tengah malem. Paling sebentar lagi bangun, atau kalau lo mau bangunin kamarnya diatas."

Alden mengangguk "Iya bang, lo hati-hati."

Setelah Renal pergi Alden berjalan menaiki tangga. Langkahnya berhenti di depan kamar dengan tulisan 'Reina's room'

ReinAlden (end)Where stories live. Discover now