BAB 1

652 203 459
                                    


Seorang gadis berjalan keluar gerbang setelah menyelesaikan segala tugasnya sebagai pelajar

"Yah, Lepas." Langkahnya terhenti melihat tali sepatu hitam yang ia gunakan sudah terlepas dari ikatannya

Ia berjongkok untuk mengikat kembali tali sepatunya

" Aduh." Ringis gadis itu ketika seseorang menabraknya yang sedang berusaha bangun dari jongkok

"Eh, maaf Reina," Ucap orang yang menabrak gadis dengan nama Reina itu

"Vania? Iya engga papa. Lo ngapain lari-lari gini?" Tanya Reina kepada seorang gadis dengan ikat rambut merah muda di kepalanya---Vania

"Gue mau pulang."

"Gerbang kan disana. Kenapa lo malah pergi kearah sebaliknya?"

Vania tersenyum paksa "Ada Jordi di depan, males ketemu dia."

"Kenapa?"

"Kesel aja sama dia, lo mau tau? Kemarin dia ngajak jalan tapi dua jam gue nunggu dia engga dateng-dateng. Abis itu dia dengan tanpa dosanya nelfon, bilang kalau dia ga jadi jemput karena nemenin Roni main PS," Ucap Vania kemudian menunjukkan wajah kesalnya yang bisa di bilang sangat lucu

Reina tersenyum geli "Jadi lo cemburu sama Roni? Yaampun Vania."

"Ini bukan pertama kalinya Rein. Dua hari yang lalu dia juga lakuin hal yang sama, jadi bingung gue. Pacarnya itu siapa gue atau Roni?"

"Gini Van. Kalau misalnya lo ada janji sama Jordi, terus disaat yang sama gue lagi sedih dan butuh lo. Apa yang bakal lo lakuin?"

"Ya batalin janji sama Jordi lah."

"Nah sama kaya Jordi, mungkin aja Roni emang lagi butuh Jordi karena something jadi dia lebih milih Roni daripada lo."

Vania diam mencerna perkataan Reina

"Maafin gih, egois engga baik loh."

Vania menghela nafas singkat "Ayok, lo mau pulang juga kan?"

Vania menarik tangan Reina menuju gerbang depan, melupakan niatnya yang ingin kabur lewat gerbang belakang

------

"Engga jadi kabur?" Pertanyaan itu datang dari Jordi ketika Vania dan Reina tiba di hadapannya

Sementara Vania dan Jordi membicarakan suatu hal, Reina lebih fokus kepada laki-laki di sebelah Jordi

Entahlah, Reina hanya merasa bahwa laki-laki ini menatapnya sedari tadi

"Mungkin perasaan gue aja." Begitu pikir Reina

"Rein, lo pulang naik apa?" Tanya Vania menyadarkan Reina dari lamunan

"Bus, lo sama Jordi kan?"

"Iya, yakin mau naik bus sendiri?"

"Ya, kenapa engga?"

"Pulang sama gue aja." Ucapan laki-laki itu menghentikan pembicaraan yang terjadi antara Reina dan Vania

Reina bingung, sedangkan Vania sedikit tersentak kaget. Dan itu juga membuat Reina bingung kenapa Vania harus terkejut?

"Engga deh," Jawab Reina

"Lo pasti engga kenal dia? Iyakan?" bisik Vania

Reina hanya mengangguk

Vania hanya tersenyum maklum dengan sahabatnya ini

"Gue duluan ya." Pamit Reina kemudian pergi menuju halte bus sekolahnya

ReinAlden (end)Where stories live. Discover now