Chapter 51

2.7K 322 80
                                    

3 minggu sudah berlalu, dan masih belum ada perkembangan tentang mingyu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3 minggu sudah berlalu, dan masih belum ada perkembangan tentang mingyu. Dia masih belum ingat siapa gue. Selama ini gue masih terus mencoba memulihkan ingatan mingyu sedikit demi sedikit, terkadang mingyu merasakan sakit di kepala nya. Gue membantu mingyu memulihkan kembali kaki nya.


"hanmi..!"

Gue tersadar dari lamunan gue, mendengar mingyu memanggil gue dengan suara yang lumayan keras. Gue tersadar sedang memasak, dengan segera mematikan kompor yang menyala. Gue pun menghampiri mingyu  dengan apron yang masih menempel di badan gue.

"kenapa gyu?" tanya gue.

Mingyu mengarahkan mata nya pada pintu, yang membuat gue ikut menatap pintu karna nya. "Sena kapan dateng?" tanya mingyu dengan tatapan yang masih lurus menatap pintu.

"dia udah janji bakal dateng, apa dia bilang sesuatu sama kamu?" tanya mingyu lagi.

Gue memegang bahu mingyu, mengelus nya pelan. "Sabar.. mungkin sena lagi dalam perjalanan, dia nggak bilang apa apa kok sama aku. Jadi kamu gausah khawatir, dia pasti dateng.." jawab gue.

"aku kira ada apa, kaget tau. yaudah ya aku balik ke dapur lagi.." ujar gue.

Baru saja gue memutar badan ingin kembali ke dapur, namun bunyi bel pintu rumah membuat gue menghentikan langkah. Gue memilih untuk membuka kan pintu nya.

Gue tersenyum pada sosok tamu pagi gue, "mingyu nunggu lo daritadi.." ujar gue.

Dia sena, selama 3 minggu ini dia sering berkunjung itupun karna perintah mingyu. Ngga 3 minggu full kok, hanya saja dua sampai tiga hari saja ia berkunjung dalam seminggu nya. Gue seneng liat mingyu senyum lagi, walaupun karna sena. Seenggaknya gue liat mingyu senyum.

"Yaudah gih ngobrol, gue ke belakang dulu ya.." pamit gue.

Namun segera di tahan oleh Sena, "gapapa sen," ujar gue cepat.

Gue segera menuju dapur lagi, gue melepas apron nya. Lalu pergi menuju halaman belakang, melihat leo lucy pasti nya yang sedang asik bermain. Gue tersenyum tipis, sambil mengelus perut besar gue yang sudah menginjak 7 bulan lebih.

Ah, gue sama sekali belum ke dokter kandungan mengingat gue bener bener sibuk ngurus mingyu juga rumah gue. Dan gue juga sama sekali belum belanja baju bayi dan semacam nya.

Lagi-lagi gue tersenyum, sembari terus mengusap perut besar gue. "kira-kira kamu laki-laki atau perempuan ya?" ujar gue.

"emm.. kalo laki-laki pasti kamu ganteng banget kayak daddy kamu.." gue terkekeh pelan.

Gue mengerutkan dahi, merasakan sesuatu yang berat di bahu gue. Ini bukan mingyu, ga mungkin dia kayak gini sementara sena aja masih ada di sini. Jadi ini siapa?

"terus kalo perempuan bakal cantik kayak lo, gitu?"

Mendengar suara nya membuat gue menghela napas kasar, siapa lagi kalau bukan hoshi, gue tau betul suara dia. "jangan ah, ganti muka baru dong. Bosen gue liat muka lo, udah cukup satu aja.." katanya.

Perjodohan Kuno✅Where stories live. Discover now