Chapter 47

4.3K 298 93
                                    

Gue udah cukup lama keluar dari rumah sakit, keadaan gue udah bener-bener pulih, gue keluar dari rumah sakit ya berapa bulan yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue udah cukup lama keluar dari rumah sakit, keadaan gue udah bener-bener pulih, gue keluar dari rumah sakit ya berapa bulan yang lalu. Dan usia kandungan gue jalan empat bulan.

Oiya, hari ini gue sama yang lain bakal anterin vernon sampai bandara. Katanya dia bakalan balik ke New York, mo kuliah di sana, sambil bantuin bokap nya bangun perusahaan.

Beberapa bulan belakangan ini keluarga kecil gue bener-bener adem, semenjak hari itu nggak ada lagi yang berani nyenggol. Ya, paling perdebatan gue sama mingyu yang pada akhirnya mingyu yang ngalah. Bukan gue yang pengen, debay nya seriusan.

"Ver, ntar anak gue lahiran lo dateng ya!" kata gue.

Vernon tersenyum, "pasti lah kabarin aja..!"

"kabarin juga perkembangan bayi di dalam perut lo ya, han." kata Vernon.

"kayak bapak nya ae lu," ujar Seungkwan.

"au, padahal kan gue yang beli susu hamil nya." timpal Hoshi.

"berisik lu pada, ketimbang gitu doang. Yang jebolin kan si mingyu, kenapa jadi lo lo si yang ribut." kesal Woozi.

Semua nya langsung terdiam dan menatap nya, Woozi mengerutkan dahi nya, "apa sih?"

Hoshi terkekeh, lalu menggeleng, "nggak. nggak apa apa kok,"

Setelah itu, Vernon pamit untuk pergi naik kedalam pesawat. Vernon sudah berjalan menjauh, hingga akhirnya dia hilang, kita semua memutuskan untuk pergi ke cafe seventeen. Ya, tempat kita biasa nongkrong.

Gue nebeng sama minghao, yang lain seperti biasa naik motor. Sumpah ya mereka jadi pusat perhatian asal kalian tau, gila si emang anak-anak gue ini pada cakep, boyfriend-able banget dah. Gatau kalo udah kenal.

Gue berasa paling cantik gitu anjir, wajar dong gue ngomong gitu. Gue cewek sendiri, mereka hormatin gue banget. Itu sih yang gue senengin dari temenan sama cowok. Eh, ya tergantung si.

"jangan ngebut-ngebut awas lo," ancam gue saat berada di parkiran. Mereka naik motor nya sendiri, dino mengacungkan jempol nya saat ia sudah selesai memasang helm nya.

"ayok hao," gue mengajak minghao untuk masuk kedalam mobil.

Setelah itu kita berbarengan menuju cafe seventeen, "han perut lo udah mulai membuncit, ya?" kata Minghao sambil sesekali melirik.

"Iya, kenapa? mau ngeledek ya lo?" sensi gue.

"et dah, gue nanya." sawan minghao, dan gue terkekeh pelan.

Dari situ gue sibuk main ponsel dan minghao fokus nyetir sampai akhirnya kita sampai di cafe seventeen. Pas gue turun dari mobil, itu anak gue pada rame bener dah. Gue gatau kenapa, dan cuma bisa mengerutkan dahi, namun akhirnya menghampiri bersama minghao.

"lo traktir kita din," ujar Hoshi yang gue denger.

"gue menang nih," kata Hoshi.

"kenapa?" tanya gue.

Perjodohan Kuno✅Where stories live. Discover now