28. Egois

4.8K 801 96
                                    

Belajar matematika itu bikin ide buat nulis lenyap semua -_

Btw ini udah otw end ya (: dikit lagi

aku bakal bikin work baru nih, tapi gatau kapan 😰

.
.
.

Matahari menembus pucuk pepohonan di sekitar tempat itu. Suhu mulai turun dan udara makin mendingin di malam harinya.

Enam pemuda masih bersantai bersama dalam satu ruangan. Yang paling tua kemudian beranjak dari duduknya. Menimbulkan desahan kecewa dari pemuda Kim di sampingnya.

"Kak Wonwoo mau kemana?" tanya Jisung.

"Mau masak buat makan malem" jawab Wonwoo sambil berjalan ke dapur.

Jisung segera bangkit dan berlari mengikuti Wonwoo.

Bangchan melirik Seungmin yang masih menyandarkan kepala di atas pahanya.

"Kamu ikut sana"

Seungmin mengangguk menanggapi ucapan Bangchan, kemudian beranjak dari tempatnya. Menyisakan tiga pemuda lainnya yang menatap satu sama lain bergantian. Sedetik kemudian ketiganya tertawa secara bersamaan.

Para pemuda itu kini tengah berlibur di salah satu pedesaan di dekat bukit. Letaknya agak jauh dari perkotaan.

Di awali dengan Bangchan yang mengajak para sahabatnya untuk berlibur. Namun Minho tak mungkin meninggalkan Jisung sendirian di apartemen. Dan pada akhirnya Bangchan dan Mingyu sepakat mengajak kekasihnya masing-masing untuk ikut serta.

Langit makin menggelap. Cahaya bulan masuk melalui jendela kaca di villa yang mereka sewa itu.

Ketiga pemuda berbeda usia itu datang dengan membawa beberapa peralatan makan dan mangkuk besar.

"Loh kok sarden?!" sahut Bangchan.

"Ya kenapa sih protes banget tinggal makan juga" jawab Wonwoo sambil menata piring di atas meja.

Mingyu dan Minho tanpa dikomandoi mulai memakan makanan yang ada.

"Gue gak suka ikan" ucap Bangchan.

"Seungmin gak tau kalau kakak gak suka" ucap Seungmin dengan raut bersalah.

"Ya udah tinggal bikin mi instan aja sana" sahut Mingyu yang membuat Bangchan menampakkan wajah datarnya.

"Iya iya! Urusin itu istri lu ngegas banget"

CTAKK

"Eh, gak boleh lempar lempar gitu" ucap Mingyu sambil memegang tangan Wonwoo.

Bangchan mengusap dahinya yang terkena lemparan sendok oleh Wonwoo. Setelahnya ia segera menuju ke dapur untuk membuat mi instan yang ternyata hanya menyisakan bungkusnya, karena siang tadi Jisung sudah memakannya bersama Minho.

.

.

Jisung menggeliat dalam tidurnya. Matanya perlahan membuka. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi.

Semalam mereka bermain game hingga larut malam, kemudian membawa kasur dari masing-masing kamar ke ruang tv. Dan ke enam pemuda itu tertidur berjajar dengan bungkus makanan ringan yang berserakan.

Terdengar dengkuran halus yang membuat Jisung sedikit melirik. Rupanya baru dirinya yang terbangun.

Jisung merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya sejak tadi. Ia mengelus punggung tangan orang yang memeluknya dari belakang itu. Minho memang sangat suka memeluknya saat tertidur.

LIMERENCE [Minsung]Where stories live. Discover now