24. Yang Sebenarnya

4.6K 832 146
                                    

Tulisan miring = flashback

.
.
.

Jisung terbangun dari tidurnya. Ia mencari ponselnya, namun pergerakannya terhenti saat mengingat bahwa barang elektronik tersebut masih disita oleh Kevin.

Sudah masuk waktu empat hari namun tak ada tanda-tanda Minho atau yang lain mencarinya. Mungkin memang tak ada yang menyadari atau bahkan peduli tentang dirinya yang hilang.

Jisung tidak tahu bagaimana keadaan Minho. Dan Minho pun tak tahu bagaimana keadaannya disini. Sempurna.

Jisung melangkah keluar dari kamar yang tadi ia tempati. Lalu mendapati Kevin yang sedang duduk di halaman belakang. Pandangannya menatap lurus ke depan. Bibirnya bergerak seperti sedang merapalkan sesuatu.

"Kak Kevin?"

Yang dipanggil menoleh. Kemudian menyuruh Jisung untung duduk di kursi dari anyaman rotan yang ada di sebelahnya.

Jisung mendudukkan dirinya dan terdiam. Menatap ujung kemeja flanel yang ia kenakan.

"Kenal Hwall gak?" tanya Kevin yang membuat Jisung mengerutkan keningnya.

"Belum pernah ketemu," jawab Jisung.

Hening beberapa saat.

"Mau gue ceritain? Udah lama sih, pas gue masih SMA"

Jisung mengangguk sambil menampakkan senyumnya.

.
.

Sekolah itu masih dipadati oleh banyak orang. Bahkan mayoritas pengunjungnya adalah murid sekolah menengah pertama, padahal sekolah itu adalah sekolah menengah atas.

Kevin masih menjaga meja registrasi untuk menyambut para murid SMP yang menjadi peserta olimpiade matematika dan fisika yang diadakan oleh ekstrakurikuler yang ia ikuti. Dan kebetulan sekali Kevin menjabat sebagai wakil ketuanya.

"Kev, tolong panggilin pesertanya biar pada masuk ruangan dulu. Ini daftar namanya" ucap ketua ekstrakurikuler olimpiade tahun periode sebelumnya, Lee Seokmin.

Kevin mengangguk dan menerima kertas yang berisi nama peserta olimpiade tahun ini. Kemudian menatap Lee Seokmin yang kini sedang berjalan menjauh, menemui teman satu kelasnya yang ia ketahui bernama Kim Mingyu.

Tentu saja ia tahu Kim Mingyu dan ketiga teman satu gengnya yang lain. Mereka cukup terkenal dikalangan murid dan guru. Bukan karena mereka keturunan konglomerat yang sombong, tapi karena kemampuan mereka dalam bersosialisasi sangat baik.

Kevin mendekati jajaran anak sekolah menengah pertama yang sedang duduk berjajar di kursi tunggu.

"Dek, yang namanya dipanggil segera masuk ke ruangan"

Kevin mulai memanggil satu persatu nama yang tertera pada kertas yang dipegangnya.

"Lee Hyunjoon"

Kevin menatap seseorang yang duduk tepat di depannya. Anak lelaki itu juga tengah menatapnya.

 Anak lelaki itu juga tengah menatapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LIMERENCE [Minsung]Where stories live. Discover now