5. Ospek 2015

6.5K 1.1K 92
                                    

WARNING! TYPO BEJIBUN
.
.
.

Suara pintu berdecit kala seseorang memasuki ruangan bercat putih itu. Langkahnya terhenti untuk sekedar memandangi seisi kamar tersebut. Ia menengok ke arah bawah kakinya, merasakan bagaimana lantai itu terasa sangat dingin. Bahkan jendela besar disana tak pernah terbuka dan masih tertutupi tirai.

Minho kini mendudukkan dirinya di atas ranjang berukuran besar itu, merebahkan tubuhnya lalu meringkuk. Tatapan matanya kosong menatap ke depan.

Tak ada yang pernah pemuda itu sesali dalam hidupnya. Baginya sesuatu yang sudah hilang tak akan pernah kembali.

Pemuda itu kemudian berjalan keluar, menuruni satu per satu anak tangga dengan langkah berat. Di lihatnya sebuah foto dibalik bingkai besar yang menggantung di sisi tembok sebelah kanannya. Kemudian menyentuhnya dan tersenyum samar.

+

Jisung memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya. Kemudian mengusap rambutnya yang sedikit berantakan karena belum menyisirnya setelah keramas pagi tadi.

 Kemudian mengusap rambutnya yang sedikit berantakan karena belum menyisirnya setelah keramas pagi tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda bermarga Han itu hendak membuka mulutnya untuk menyapa saat Minho berjalan mendekat ke arahnya. Namun ia urungkan saat kakak tingkatnya itu hanya melewatinya tanpa berkata apapun.

Ponsel Jisung bergetar.

Kim Seungmin
| Gue sama kak Chan di kantin sebelah gedung A
| Woi cepetan! keburu kak Chan masuk kelas

Dengan segera Jisung melangkah menuju kantin yang Seungmin maksud. Gedung A merupakan salah satu dari lima gedung asrama di kampusnya, namun hanya gedung A dan C yang terletak satu kompleks dengan jajaran gedung fakultas di universitas tersebut.

"Seungmin mana, kak?" tanya Jisung saat melihat Chan duduk seorang diri.

"Ke toilet katanya," jawab Chan sambil bergeser memberi tempat untuk Jisung duduk.

Jisung kemudian mengedarkan pandangan ke seisi kantin tersebut.

"Lu kenapa semalem bilang kayak gitu, kak?"

Bangchan menaikkan alisnya. Kemudian teringat sesuatu.

"Ya itu. Jangan terlalu deket sama Minho"

Jisung terdiam sambil memperhatikan Bangchan yang sedang meminum es kopinya dengan sedotan.

"Ya tapi kenapa?"

Bangchan melirik sekilas ke arah adik tingkatnya itu.

"Lu gak tau apa-apa tentang dia, Jis. Gue cuma takut Minho kelewat batas."

"Kak Minho, 'sakit' ?" tanya Jisung.

"Bisa dibilang gitu,

udah tau kan'? Makanya gua takut ada sesuatu gak terduga"

Obrolan mereka terhenti kala Seungmin datang bersama Baejin.

"Lama banget ke toiletnya" ucap Chan.

LIMERENCE [Minsung]Where stories live. Discover now