10. Jisung lega

6.2K 1K 168
                                    


Matanya terus menatap setiap orang yang satu persatu masuk ke dalam ruang kelas di lantai empat itu. Namun seseorang yang ia cari belum juga nampak batang hidungnya.

Jisung merasa kikuk saat tak sedikit dari kakak tingkatnya yang menatapnya heran. Memang saat ini ia sedang berada di gedung fakultas psikologi lantai empat, dimana seluruh ruangan kelasnya dikhususkan bagi mahasiswa semester enam.

"Kak,"

Jisung berjalan cepat menuju seseorang yang ia nantikan sejak tadi.

Yang dipanggil hanya menoleh kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke dalam kelas. Jisung tak tinggal diam, ia segera mengikuti Minho yang kini sudah mendudukkan dirinya di salah satu kursi di jajaran bangku belakang.

"Gue mau ngomong sebentar, kak"

Minho mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan itu. Susunan tempat duduk yang berundak-undak naik seperti bentuk tribun membuat keduanya dapat terlihat jelas oleh mahasiswa lain meskipun posisi mereka ada di belakang.

"Gue ada kelas,"

"Iya sebentar aja kak" Jisung mengerahkan seluruh atensinya pada kakak tingkatnya itu.

"Gue minta maaf banget kalau ada salah sama lu. Tapi gue gak ngerti kenapa lu bersikap kayak gini ke gue, kak?"

"Kayak gini gimana?" Minho menoleh ke arah pintu masuk, dimana seseorang tengah memasuki ruangan itu.

'Brakk'

"Selamat pagi, kita akan melanjutkan materi di minggu kemarin"

Jisung menahan kalimat yang hendak ia katakan saat melihat dosen pembimbing sudah memulai kelas. Dan ia tahu peraturan di kampusnya bahwa tak ada yang boleh keluar dari ruangan selama kelas sedang berlangsung. Mau tak mau Jisung harus mengikuti kelas kali ini, bersama mahasiswa semester enam lainnya.

Jisung menoleh ke arah kirinya, dimana Minho sedang memperhatikan layar proyektor sambil sesekali mencatat materi dengan bolpoin bertinta biru.

"Iya kamu yang rambut pirang di belakang" ucapan dosen membuat Jisung tergagap.

"S-saya?" Jisung menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Tolong jelaskan apa itu likantropi"

Pemuda bermarga Han itu menoleh ke kanan kirinya, berharap ada seseorang yang dapat membantunya. Saat ia menoleh pada Minho bahkan kakak tingkatnya itu tampak tak peduli dan terus menulis sesuatu pada buku catatannya.

'Anjir mampus' rutuk Jisung dalam hati.

"Kalau tidak tahu ya diperhatikan. Malu kamu itu sudah semester enam, lulus nanti mau jadi apa kamu?!"

'Ya saya kan masih semester dua' jawab Jisung dalam hati.

"Minho Lee, sekarang kamu yang jelaskan"

Beberapa mahasiswi menoleh ke belakang menatap ke arah Minho. Namun yang ditatap hanya tak peduli dan tetap memandang ke depan.

"Likantropi adalah gejala kekacauan mental, dimana penderita merasa dan berperilaku seperti serigala,"

Jisung mengernyitkan dahi saat mendengar penuturan kakak tingkatnya itu.

"Lalu apa efek yang biasanya terjadi pada penderitanya?" tanya dosen tua itu pada Minho.

Seketika ruangan itu hening. Minho pun masih terdiam nampak tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari dosen di depan. Jisung kemudian mengeluarkan ponselnya untuk mencoba membantu pemuda di sampingnya. Belum sempat ia menekan fitur google di ponsel namun Minho sudah lebih dulu meneruskan kalimatnya.

LIMERENCE [Minsung]Where stories live. Discover now