18. Pindahan

5.5K 923 316
                                    

Jangan lupa vomment kak
.
.
.

Jisung melihat pergerakan Minho dengan kedua matanya tanpa berkedip. Sesudah menutup pintu kamarnya, pemuda Lee itu menghampiri Jisung yang sedang duduk di atas ranjangnya.

Sepertinya Jisung akan tidur di kamar Minho malam ini.

Minho berdiri di sisi ranjang. Matanya menatap wajah Jisung dengan lekat. Kemudian tersenyum.

"Masih marah sama yang tadi?"

Jisung bergeming.

Minho mulai naik ke atas ranjangnya. Menyandarkan tubuhnya dan meluruskan kakinya. Matanya masih menatap Jisung yang duduk memunggunginya.

Jisung merasakan tangannya digenggam.

"Maafin kakak ya, kan cuma bercanda"

Jisung membalikkan posisi menghadap Minho dengan menampilkan wajah yang sudah memerah.

"Kakak pikir bagus apa bercanda kayak gitu? Aku udah takut kakak kambuh tiba tiba,"

Minho terkekeh mendengar penuturan Jisung. Ia bisa mendengar kejujuran dari kesayangannya itu secara langsung.

Jisung tampak menyipitkan matanya saat melihat respon Minho. Jujur saja Jisung masih kesal dengan kejadian-kejadian yang Minho sebut sebagai 'prank' itu.

"Sengaja kakak nyuruh orang lain buat nyium Jisung? Jisung tau kita gak ada status apapun, tapi apa Jisung serendah itu bisa dibuat bahan bercandaan?!"

Minho tercengang mendengar penuturan Jisung. Ia tidak tahu pikiran Jisung akan jauh dari perkiraannya. Dan satu hal yang masih terngiang di otaknya, ia baru sadar sejak awal memang tak pernah memberi status apapun pada Jisung.

Katakan Minho memang bodoh.

Jisung tampak mengelap air mata di pipinya dengan cepat. Minho yang menyadari hal tersebut segera menggenggam tangan Jisung. Kemudian menarik tubuh Jisung agar duduk di pangkuannya.

Jisung hanya mengikuti arahan Minho, dengan wajah yang ia tutup dengan kedua tangannya.

Minho menghela napas lalu tersenyum. Tangan Jisung ditarik dengan pelan hingga wajahnya yang sudah basah terlihat dengan jelas. Minho sedikit tersentak saat menatap mata Jisung yang sudah berwarna merah.

"Maafin kakak ya," Minho mengusap surai pirang milik pemuda Han itu.

"Kakak sayang banget sama Jisung, maaf bikin kamu salah paham" ucap Minho dengan suara yang sedikit serak.

Jisung kemudian memeluk erat tubuh pemuda di depannya. Mencari posisi paling nyaman di dada Minho. Hingga keduanya tertidur dengan masih enggan melepas pelukan mereka.

.
.
.

Jisung menggeliat pelan saat merasakan ada tangan yang bertengger di atas kepalanya. Ia mendongak dan meraih tangan Minho yang masih mengusap rambutnya. Pemuda Lee itu sedari tadi duduk di atas ranjang sambil menunggu adik tingkatnya itu terjaga.

Cahaya matahari masuk ke dalam ruang itu melalui pintu kaca besar di sisi kiri ranjang. Membuat Jisung menyipitkan matanya saat cahaya itu menerpa wajahnya.

"Kak," panggil Jisung sambil mendudukkan dirinya di samping Minho.

"Kak Mingyu sama Kak Chanu gimana? Masih disini?"

"Mereka udah pulang semalem, tadi baru ngasih tau di chat" jawab Minho.

Keduanya kemudian terdiam dalam lamunan masing-masing. Hingga terdengar suara langkah kaki yang melewati kamar yang mereka tempati.

LIMERENCE [Minsung]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora