rencana

199 2 0
                                    


3 Maret 2016
West Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat

Pagi ini suara burung berkicau, menandakan sang mentari telah keluar untuk memancarkan sinarnya. Jelas aku terganggu dengan sinarnya itu, aku pun menaikkan selimutku, tetap saja mentari itu mengganggu ku. Hari ini aku sedang libur kuliah. Aku pun bangun, mencuci muka, sarapan dan tidak jauh melakukan aktivitas bangun tidur yang biasa kalian lakukan.

Setelah selesai, aku pun membuka hp ku sekedar untuk tahu keadaan kondisi cuaca saat ini. "hmm cuaca yang bagus untuk jogging sekarang, kurasa sudah lama aku tidak menyapa tetangga ku, huftt ternyata jadwal kuliah ku sungguh padat" Pikirku.

Aku pun keluar rumah dan sesekali melakukan peregangan pada tubuhku.
Saat aku sedang berolahraga, Mr. Smith memanggilku "hey nak, apa kabarmu? Sudah lama tak bertemu" aku pun menghampirinya. "aku baik baik saja paman, aku harap kau pun baik baik saja. Yah paman aku disibukkan dengan tugas kuliah ku akhir akhir ini, jadi tidak sempat untuk berkunjung ke rumah mu" sahutku. Mr. Smith pun merangkulku "ya aku seperti kelihatannya, sehat bugar" katanya sambil tertawa "masuklah istriku sedang memasak pancake, kita bisa makan bersama" ajaknya.

Sebenarnya aku sudah sarapan tadi, tapi tak apa lah, "lagian perutku masih bisa menampung makan, selagi itu enak haha" pikirku. "yasudah ayo paman, aku pun sedang lapar hahaha" jawabku sambil tertawa. "ohh apa jangan jangan kau memang niat untuk makan disini kan nak? Hahaha" sahut bibi yang menghampiri kami, ya dia istrinya Mr. Smith, "yaa aku hanya tidak enak untuk menolaknya, lagian masakan bibi kan enak haha" jawabku.

Kami pun masuk ke rumah Mr. Smith.
"duduk nak dan makanlah selagi hangat"
"terimakasih bi"
Bibi pun menyajikan beberapa makanan, dan yang pastinya makanan kesukaan suaminya itu.
"nak bagaimana kuliah mu?" tanya bibi
"ya seperti biasa, banyak tugas bi"
"untuk anak pintar sepertimu pasti terbilang gampang untuk mengerjakannya, ya kan?" tanya bibi sambil terkekeh.
"itu tidak seperti yang bibi kira hahaha" sahutku.
Kami makan dengan saling melontarkan candaan, baik itu bibi, paman dan aku tentunya.

Setelah mengobrol, aku pun pamit pulang.
"paman, bibi aku izin pulang, dan ya aku juga telah menggagalkan rencana ku untuk olahraga hari ini haha" kataku.
"tak apa tubuhmu itu kurus perlu asupan yang banyak anak nakal" sahut paman.
"yakk anak nakal? Aku ini anak baik paman" kataku sambil cemberut.
"kau ini anak nakal, yang setiap minggu mencuri mangga dari kebunku haha"
"itukan dulu paman hhh" kataku, yang membuat mereka tertawa.
"sudahlah aku mau pulang dulu paman, bibi" pamitku.
"iya hati hati di jalan anak nakal" kata bibi
"yakk bibi dan paman tidak ada bedanya" gerutuku.

Sesampainya di rumah, aku pun merasa akan kehangatan keluarga di rumah Mr. Smith tadi, yaa itu membuatku rindu akan rumahku. Dan aku berpikir "apakah paman dan bibi tidak merindukan anaknya?" yaa anak mereka telah meninggal 2 tahun yang lalu, akibat kecelakaan beruntun di Waltham waktu itu. Hem setelah aku pikir pikir lagi, apa salahnya aku pulang sekarang, besok libur, dan aku pun merindukan rumah ku.





Tbc:)

Senjaku BersamamuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora