Empat Puluh Tujuh;

232 16 1
                                    

Pada rajanya malam aku terus bercerita,,
Tentang memori yang masih apik tertata,,
Pada gelapnya langit milik semesta,,
Tanpa bintang maupun bulan yang bertahta,,

Hai,,
Apakabar kamu yang hilang radarnya,,
Masihkah membisu pada semesta,,
Terpaku pada ketidakpastian,,
Sedangkan hati masih terus meracau,,

Senyum itu masih mengakar dalam benak,,
Tercipta tiga dimensi oleh lekuk sabit,,
Dusta bila aku menepis bayangmu,,
Karna pada dasarnya satu dari sejuta aku memilih kamu,,
Dan memang harus kamu,,
Salah jika mauku begitu??

Gedigte✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang