"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi". Gadis bertubuh mungil itu mendengus, berbalik dan keluar dari ruangan dengan kesal.
...
"Yah, sendiri juga tidak apa-apa. Lagipula dengan dia atau tidak juga sama saja. " Gumam gadis itu berjalan keluar istana, menuju gerbang keluar. Anna bilang di kota sedang ada semacam festival, sebetulnya dia ingin pergi dengan Rafael. Tapi pria gila kerja itu sepertinya terlihat super duper sibuk dan dia juga tidak ingin mengganggu lebih lanjut.
Melihat tiga orang warior yang dari pergerakannya seperti akan menghentikan sang Luna untuk keluar.
"Maaf Luna—".
"Apa?! Kalian mau melarangku? Kalian benar-benar ingin cari masalah denganku?!".
Ketiga pria itu langsung menunduk takut-takut, sepertinya mood sang Luna sedang tidak baik hari ini, padahal biasanya gadis itu begitu ceria dan riang serta baik pada semua orang. Untung mereka masih bisa selamat dari amukannya.
"Huh menyebalkan, mood ku jadi buruk sekarang". Rachel berjalan sendirian ditengah ramainya jalan menuju kota yang banyak berlalu lalang dan para pedagang yang berjualan disekitar jalan.
Gadis mungil itu sengaja memakai gaun biasa, harusnya dia memakai gaun khusus kalau mereka jadi pergi berdua. Tapi sayang sesuai dugaan semua tidak sesuai ekspektasi. Jadi dengan masa bodoh penampilannya sekarang gadis itu tidak peduli.
Persetan jika penampilanku seperti pengemis, yang penting aku akan jalan-jalan dan menikmati waktu luang ini, sendiri! Batinnya kesal dan marah, semakin mempercepat langkahnya menuju kota.
Seperti hujan yang turun dan langsung mereda, begitu pula perubahan cepat suasana hati sang Luna. Wajah yang awalnya terlihat tidak bersahabat kini terlihat cerah dan berseri-seri begitu melihat suasana ramai kota dan berbagai penjual serta permainan disekelilingnya.
Rachel menyeringai, menatap jajaran permainan yang memenangkan hadiah menarik. Gadis itu tersenyum penuh arti.
Hehehe, akan ku menangkan kalian semua!
Pertama-tama dia menuju permainan lembar bola, dan langsung merubuhkan tembok dengan sekali lempar, memenangkan sebuah boneka sapi yang besar dan lucu di gendongannya. Kemudian ke lomba ambil ikan, dimana dia harus menggunakan keterampilan untuk mengambil ikan melalui tongkat kertas yang disediakan. Entah apa gadis itu, dia langsung saja menangkap ikan besar yang berwarna dengan sekali percobaan.
Tempat berikutnya adalah, sebuah toko permainan panahan yang dapat memenangkan mahkota buatan yang terlihat berkelip karena hiasan kaca disana. Rachel tentu saja dengan mudah mengalahkan permainan itu, karena panahan juga menjadi salah satu latihan favoritnya di Pack. Pria penjaga toko itu memasangkan Mahkota buatan dikepala Rachel, dengan ceria gadis itu tersenyum karena telah memenangkan mahkota berkelip walaupun bukan asli.
"Astaga nona, kau benar-benar menang banyak! Kau hebat sekali". Puji pria itu tertawa, melihat Rachel yang sedikit kesulitan membawa barang-barang kemenangannya.
"Yah, ini cuma beruntung". Balasnya tersenyum, melambaikan tangan sebelum atensinya beralih pada sebuah permainan yang dia cari-cari. Permainan yang menantang.
Gadis mungil itu mendekat tanpa ragu ke arena yang dipenuhi orang, terlihat mereka juga antusias dalam melihat para pemain di permainan ini. Permainan Kuat Pukulan."Wah sepertinya menarik".
Permainan ini mengharuskan pemain untuk memukul target sekuat-kuatnya hingga kekuatan mereka akan di rating dari angka 1 hingga 100. Pemain dengan nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah menarik dari sang Penjaga.
BINABASA MO ANG
Moonlight [ REVISI ]
Fantasy#3 werewolf Agustus 2019 #3 werewolf Desember 2019 "Kau tidak bisa menghindari takdir, apa kau masih tidak mengerti bahwa kita terikat?" "Tidak, aku tidak pernah percaya hal semacam itu." "Sampai kapan kau akan menghindari ku? Apa kah aku tidak lebi...
🌟 S Part 🌟
Magsimula sa umpisa
![Moonlight [ REVISI ]](https://img.wattpad.com/cover/172839518-64-k72553.jpg)