Chapter 32 : Lie to You

20.6K 3.5K 683
                                    

Air mata meninggalkan jejak pada kedua belah pipinya. Jihwan masih tetap terjaga dalam keadaan lemah kemudian menyadari bahwa mobil yang ditumpanginya telah berhenti di sebuah halaman rumah teramat luas. Tidak. Jihwan bukan tengah dihadapkan pada sebuah rumah biasa. Menurutnya―bangunan tersebut terlihat bak sebuah kastil. Ini sebuah mansion mewah. Tidak sembarang orang dapat tinggal di bangunan semegah ini, pikirnya.

Seorang pengawal menginstruksinya untuk segera turun dari mobil saat pintu dibukakan. Jihwan diam sejenak, menoleh dan menatap pria bertubuh besar di dekatnya lantas turun bersama perasaan gamang. Benaknya terus bertanya-tanya, kontan membuat kepala terasa pening namun hanya mampu memaksakan tungkai untuk melangkah. Seorang pelayan wanita berwajah tegas menyambutnya dengan iringan senyum ramah, menuntun dirinya menuju mansion.

Ya Tuhan, ini surga. Jihwan mendadak bingung dengan situasi yang terjadi. "Nona baik-baik saja?" tanya pelayan yang kini telah menyejajarkan langkah di sisinya. Jihwan diam, menoleh diiringi tatapan datar. Pikirannya terasa kosong.

"A-aku? Ya, aku baik-baik saja," katanya gugup sambil menyelipkan sebagian surai ke balik telinga. Pelayan tersebut―Nyonya Kang tersenyum tulus sehingga menggamit lengan Jihwan agar gadis itu dapat merasa rileks.

"Nona tenang saja. Kami akan memperlakukan Nona dengan baik. Kami sangat bersyukur, karena berkat Nona, Tuan Muda akhirnya mau kembali." Jihwan termangu dalam sekejap. Pikirannya tak keruan.

Tuan Muda? Nah, siapakah gerangan itu? Jihwan mengepalkan tangan seakan ingin marah. Berani sekali seseorang itu mengerahkan anak buahnya untuk menyeret paksa seorang gadis yang bahkan tidak tahu apa pun seperti dirinya. Jihwan jelas ingat bahwa dirinya tidak pernah berurusan dengan orang kaya mana pun selain Seohee, Taehyung atau pun Jungkook. Sekarang ia berpikir mungkin saja pemilik mansion ini telah salah duga. Mungkin ada gadis lain yang memang memiliki ciri-ciri mirip dengannya sehingga para pria besar itu mengira bahwa ialah gadis yang dimaksud sang Tuan. Ini gila! Sangat tidak masuk akal jika ia diharuskan berhadapan dengan orang asing.

Jihwan ingin lari. Tungkainya langsung gemetaran saat memasuki mansion. Pemandangan di depannya sangat indah, namun itu semua tidak mampu membutakan Jihwan. Lampu-lampu hias dengan kisaran harga ratusan juta menggantung di langit-langit dibeberapa ruangan. Lemari-lemari dengan ukiran khas menyimpan barang antik serta perabotan mewah yang sengaja dipajang rapi. Sebuah sofa berukuran besar terletak di depan televisi dengan desain layar kaca lebar, membuat Jihwan menghela napas dalam sambil menghitung kisaran harga yang bergulir di pikirannya.

Mansion ini teramat luas dan mungkin saja bisa membuat Jihwan tersesat jika berjalan tanpa panduan. Jihwan merasa tidak nyaman sama sekali, dia ingin pulang secepatnya. Jungkook, ya Tuhan. Mungkinkah pria itu tengah mengkhawatirkan dirinya? Mungkinkah Jungkook kebingungan mencari dirinya. Tepat ketika Jihwan hendak merogoh ponsel di dalam tas selempang miliknya, Nyonya Kang, si pelayan telah lebih dulu mempersilakan dirinya untuk memasuki sebuah ruangan yang pintunya telah terkuak lebar.

Jangan terburu-buru masuk jika belum tahu tempat yang dituju, ibunya pernah berkata demikian, lantas Jihwan menoleh ke arah si pelayan seakan bertanya. Dan si pelayan bertutur lembut, "Tuan ada di dalam. Sedang beristirahat, Nona." Jihwan diam. Sirat wajahnya seperti orang linglung.

"Tunggu. Boleh aku tahu siapa Tuan yang Anda maksud itu?" tanya Jihwan gamblang, berharap jawaban dari wanita di hadapannya akan segera menuntaskan rasa penasaran yang bersarang di kepalanya. Jihwan menatap ragu saat wanita tersebut tersenyum, malah setengah membungkuk tanpa menjawab Jihwan lantas berlalu begitu saja. Kalau tidak ada dua pengawal di sisinya, Jihwan bisa saja kabur dari sana tanpa peduli identitas 'Tuan' yang dimaksud oleh si pelayan. Dengan berat hati, akhirnya Jihwan memutuskan masuk, merasa agak terkejut saat tahu pintu di belakangnya telah ditutup oleh si pengawal.

Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang