13. RM's Revenge

3.5K 486 42
                                    

Hidup itu seperti sebuah permainan, bukan begitu?-Cho Kyuhyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hidup itu seperti sebuah permainan, bukan begitu?
-Cho Kyuhyun

***
Author's note: alur cerita FF ini maju mundur ya. Happy reading! ^^

🍀🍀🍀

Seperti bom atom yang siap meledak kapan saja. Mungkin itu kalimat yang tepat ditujukan untuk Kim Namjoon. Tidak seperti Jungkook yang langsung berlari mengejar pelaku penukaran kado, Namjoon lebih dulu menyiasati rencana sebelum bertindak. Dia tidak ingin gegabah.

Bedanya, kali ini Namjoon tidak meminta bantuan anggota Crusher. Dia bekerja sendirian. Berkat otaknya yang brilian dalam menyusun strategi, dia akhirnya dapat bertatap muka dengan sang pelaku. Tidak butuh waktu lama bagi Namjoon untuk berhadapan dengan Cho Kyuhyun.

Kebanyakan orang pasti akan langsung melayangkan bogeman mentah apabila bertemu musuh. Tapi tidak dengan Namjoon. Dengan kemampuan berbicaranya, Namjoon lebih suka menggoda musuhnya itu. Lebih tepatnya ingin menjadikan musuhnya berpaling memihak dirinya. Tidak jarang orang yang sempat bermusuhan dengan Namjoon berubah menjadi kawan. Jungkook misalnya.

Dari tempatnya berdiri, Kyuhyun menatap sangsi Namjoon. Raut wajahnya tampak tidak suka dengan kedatangan Namjoon ke ruang kerjanya. Tangannya mengepal erat. Seakan siap memukul Namjoon kapan saja.

"Ruang kerjamu nyaman juga. AC nya lumayan dingin." Namjoon dengan santainya duduk di kursi. Satu kakinya bertumpu pada kaki lainnya.

"Apa yang kau inginkan?" dwinetra Kyuhyun memicing.

"Santai sedikit. Kita bisa berbincang sambil minum kopi, mungkin?" ledek Namjoon.

Kyuhyun mendengus. "Cepat katakan. Apa tujuanmu kesini?"

"Aku rasa kau sudah tahu jawabannya." sahut Namjoon singkat. Selang sedetik kemudian ia menyeletuk, "Tenggorokanku kering. Apa tidak ada minuman dingin di sini?"

"Kau bercanda?" ketus Kyuhyun.

"Aku tidak bercanda. Aku benar-benar haus sekarang."

"Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa sekarang?"

"Kau pasti juga sudah tahu siapa aku." jemari Namjoon mengetuk-ngetuk pinggiran kursi.

"Langsung saja. Apa maumu?" kesabaran Kyuhyun telah berada di ambang batas. Jika tingkat kesabarannya habis, bisa-bisa Kyuhyun menodongkan pistolnya yang tersimpan rapi di balik saku jas.

"Mauku? Bernegosiasi denganmu."

"Kau tahu kalau ada pistol di balik jasku?" ancam Kyuhyun.

"Tentu saja aku tahu, kawan. Tapi sepertinya kau tidak akan berani macam-macam denganku." tantang Namjoon.

Tanpa diduga tiba-tiba saja Kyuhyun mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkannya pada Namjoon setelah ia mengokang penutup geser pistol.  "Sepertinya kata-kata saja tidak mempan untukmu."

CRUSHERWhere stories live. Discover now